Pilihan kita

2.5K 25 83
                                    


''Mah...'' Jinni melambai pada Nyonya Kim yang baru saja tiba dan sedang mencari presensi seseorang 

''Oh Jinni.. sudah lama sayang ?'' tanya Nyonya berjalan mendekati Jinni dengan senyum merekah

''Belum lama Mah, sini Mah kopernya..'' Nyonya Kim memberikan kopernya dan koper milik Yara

''Sayang kok enggak semangat siih kan kita mau ketemu Papa..''

''Mahh, masih jauh ketempat Papanya ?'' Yara berjalan gontai sambil memeluk pinggang Nyonya Kim

''Enggak kok, iya kan Jin..'' tanya Nyonya Kim sedang memperhatikan Jinni merapikan Koper mereka di Jok belakang

''Enggak Mah, 30 Menitan kok..''

Degh

Senyum manis Jinni seketika membuat Yara terpana, lelaki bertubuh tinggi dengan bahu lebar mempunyai bibir tebal serta mata yang indah membuat Yara sedikit terpana, meyadari anak gadisnya terpesona dengan ketampanan Jinni, Nyonya Kim segera berdehem

''Ekhem..'' senyum tipis Nyonya Kim membuat Yara menjadi sedikit canggung

''Yara, ini kakak angkat kamu Jinni..'' Yara mengernyitkan alisnya 'kenapa harus jadi kakak sih' gumanya dalam hati

''Yara.., sayang..'' Nyonya Kim membelai pelan lengan Yara

''Eh, Iya Mah...'' Yara mengulurkan tangannya dan disambut oleh Jinni

''Jinni..'' lelaki manis menyebutkan namanya

''Yara Kak..'' walaupun wajahnya datar tapi jelas terlihat memerah malu

''Yuk kita berangkat..'' mereka bertiga masuk kedalam Mobil, Yara duduk dibelakang dengan Mamanya sementara Jin di samping Joonie supir pribadi Tuan Kim yang tak lain adalah sahabat Jin

Lamanya perjalanan terasa sangat melelahkan bagi Yara, baru beberapa menit berjalan ia sudah menyelami alam mimpi sementara sang Mama masih asik mengobrol dengan Joonie dan Jinni, mereka menceritakan banyak hal selama bekerja dan menjadi anak angkat Tuan Kim

''Mama sangat berterima kasih sama kalian Jon/Jin.. kalau enggak ada kalian mungkin Papanya Yara udah kesulitan..''

''Sama-sama Mah, jangan sungkan sama kita Mah..'' Jelas Joonie lagi, Nyonya Kim sengaja meminta Joonie untuk memanggil nya dengan sebutan Mama alih-alih memangil Nyonya seperti yang dilakukan Joonie pada suaminya Tuan Kim, selagi Nyonya Kim asik mengobrol dengan Joonie, sesekali Jinni mencuri-curi pandang pada Yara yang tertidur dengan sangat lucu di samping Nyonya Kim

'Manis' monolog Jin

Tak terasa akhirnya mereka pun sampai ke tempat tujuan yaitu rumah Tn. Kim

''Sayang..'' Mamah mencoba membelai lembut pipi Yara membangunkan anak gadisnya

''Keliatannya Yara masih ngantuk Mah " jelas Jinni

''Iya nih, biasanya di elus gini udah bangun, tumben ini enggak bangun..'' Lagi-lagi Nyonya Kim mencoba membelai pipi Yara

''Kalo Mamah mau duluan ga apa-apa, Jinni disini aja sambil nungguin Yara bangun..'' pinta Jin

''Kamu ga apa-apa ?''

''Iya Mah, ga apa-apa kok..''

''Yaudah, Mamah kedalam dulu ya.. Joon, bantuin Mamah ya..'' tak lama kemudian Nyonya Kim keluar dan menutup pintu dengan hati-hati, sementara di belakang Jooni mengikuti sambil membawa beberapa barang dan Koper

15 Menunggu akhirnya Yara bangun juga

''Enghh..hoammzzzzz...'' Yara merenggangkan otot nya dan menatap heran keadaan sekitar

18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang