Prolog

14 3 2
                                    

Zura, gadis berumur 12 tahun itu sudah menanjak ke kelas 1 SMP. Tak terasa, waktu MI sudah berlalu dengan cepat. Padahal rasanya baru kemarin ujian pondok.

Saat itu, tepat tanggal 17 Agustus terjadi hujan. Ia memilih untuk berteduh di minimarket dekat sekolah nya, Indomaret. Tempat itu luas dan lengkap, tidak heran banyak yang suka nongkrong di sana.

Ia meneduh disana, sembari mengunyah snack yang Ia beli.

Tak lama kemudian, datang seorang lelaki tinggi. Ia memasuki pintu tersebut, kemudian Ia langsung menduduki kursi di samping nya.

Ia mengeluarkan buah naga dan minuman nata de coco nya. Sudah jelas Ia membeli itu di tempat lain.

Hening beberapa saat, akhirnya lelaki itu mengeluarkan sebuah kata.

"Kamu anak spada ya?"

Zura yang mendengar hal itu, reflek menoleh ke samping kiri nya. Kemudian ia mengangguk. "Iya, mas nya sma mana?" tanya nya.

"Oh, aku anak smansa." ujar nya.

Zura mengangguk, mengiyakan.

Lelaki itu bertanya lagi, "Kamu baru masuk SMP ya?" Ia bertanya, dengan senyuman tipis di bibir nya.

"...iya." Zura mengangguk lagi.

Lelaki itu mengangguk lagi. "Berarti kamu masuk kesini pake jalur apa?"

"Aku... pakai jalur prestasi." jawab Zura, dengan senyum canggung.

"Wah, keren dong! Prestasi apa, kalau boleh tahu?" Ia bertanya lagi. Wajahnya terlihat lebih bersemangat daripada sebelumnya, meskipun suara nya tetap sama.

"Aku prestasi tahfidz." ucapku, sedikit malu malu.

"Wah, keren..." gumam nya. "Kalo gitu, tebak, aku masuk smansa jalur apa?" tanya nya dengan sombong. Mata nya berbinar binar.

"Zonasi?" tanyaku dengan cepat.

Ia menggeleng, "Bukan, bukan itu."

Ia terkekeh. "Aku jalur prestasi, prestasi nilai."

ZA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang