.
It feels... wrong...
Euijoo berulangkali mengembuskan napasnya di tengah lamunan, menelungkupkan wajahnya ke telapak tangan, lalu mendongak lagi untuk menarik oksigen yang terasa hilang dari paru-parunya. Euijoo merasa semuanya salah, peningkatan hubungannya dengan Nicholas terasa salah.
Pintu rooftop dibuka dan yang selanjutnya Euijoo lihat adalah salah satu objek yang sedang dia pikirkan. Nicholas di sana, kemudian menghampiri dan mengambil duduk di sebelahnya.
"Everything's fine now," bisik lelaki itu sambil menyandarkan kepalanya di bahu Euijoo, lalu mengembuskan napas panjang-panjang dan memejamkan mata. "Everything's fine..."
Artinya dia sudah bicara dengan Sumin.
Euijoo ikut mengembuskan napas, melepas semua perasaan tak enak di dalam hatinya. Dia balas menyandar di atas kepala Nicholas, menatap ke depan dengan kosong. Untuk sekarang, mari anggap mereka tetap Euijoo dan Nicholas yang bertetangga, mari anggap mereka Euijoo dan Nicholas yang berteman sejak kecil, mari anggap mereka Euijoo dan Nicholas yang selalu ribut setiap hari lalu lupakan soal Euijoo dan Nicholas yang baru saja saling mengungkapkan perasaan.
"Laper, No." Euijoo melirih. Angin menangkap suara itu dan mengantarkannya ke Nicholas yang langsung tersenyum tipis.
"Gitu dong," kata lelaki itu pelan. "Dari kemarin ngomong sama gue pake 'Las' 'Las' mulu lu jelek."
"Elo jelek."
"Elu."
"Elo, brengsek."
"Eluu." Nicholas mencubit lengan Euijoo dan dibalas dengan cubitan keras lain di pinggangnya hingga mereka saling menjauh dan mendorong lengan masing-masing.
"Diem kek!" protes Euijoo kesal. Nicholas mendorongnya sekali lagi.
"Elu diem! Orang gue mau tidur!"
"Gue laper!"
"Ya makan sana"
Euijoo diam, manyun sedikit. "Mau nasgor.."
Nicholas menatap dengan tak santai. "Siang-siang begini..?"
"Waktu itu juga lo bawain gue nasgor siang-siang begini!"
"Ya itu kan-" Nicholas langsung mundur, merapatkan bibir. "Itu gue minta bikinin ke rumahnya..."
Nicholas tak menduga yang Euijoo lakukan selanjutnya malah tertawa dengan keras.
"Gue tau kok."
"Hah?"
"Gue tau kalo lo manjat gerbang sekolah terus ke rumah Mang Edi buat minta bikinin nasgor." Euijoo tersenyum meledek. "Padahal lo pasti tau kalo Mang Edi bakal damprat lo dulu pake sarungnya sebelum nurut bikinin nasgor sambil ngedumel."
Nicholas diam, tersenyum tipis sebelum kemudian terkekeh geli. "Gue bahkan kena poin tau, Ju. Pas banget abis manjat masuk, ada OSIS lagi patroli."
"Itu juga gue tau." Euijoo tertawa. "Lily ngadu soalnya."
Nicholas meringis, menggaruk tengkuk. "Apes emang, gue dihukum sambil nenteng-nenteng bungkus nasi goreng.."
Tawa keras Euijoo semakin meledak, dan Nicholas menikmati pemandangan yang beberapa hari tak ia saksikan di depan matanya itu dengan senyum kecil. Seolah rasanya semua sudah bebas, dan mereka tinggal menikmati hari-hari selanjutnya dengan tawa yang kian lepas.
"Eh, No."
Euijoo tiba-tiba memandangnya, membuat senyum kecil Nicholas luntur, digantikan dengan alis yang terangkat tipis. "Hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
i. heather ✓
Fanfiction𝐒𝐨𝐧𝐠𝐟𝐢𝐜 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬; [𝐍𝐢𝐜𝐡𝐨𝐥𝐚𝐬 & 𝐄𝐮𝐢𝐣𝐨𝐨] "𝑾𝒊𝒔𝒉 𝑰 𝒘𝒆𝒓𝒆 𝑯𝒆𝒂𝒕𝒉𝒆𝒓."