Keluarga yang awal nya sangat bahagia dan di penuhi canda tawa,. tetapi semua itu telah berubah setelah kejadian tak terduga..
Taufan : DASAR KAKAK PEMBUNUH!!
Gempa : AKU MEMBENCI MU!
Blaze : AKU HARAP KAMU PERGI SEJAUH MUNGKIN!!!
Ice :...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
─ Tetaplah hidup seperti ini
╍╍╍╍╍╍╍╍╍╍╍╍
TAUFAN! BLAZE!! THORN!!
"Hahhaha, lari kak Blaze!!!"
JANGAN LARI KALIAN!! KEMBALIKAN BUKU NOVEL KU!
"Hahaha, kejarlah kak hali"
"Hahaha, tak dapat tangkap tak dapat tangkap"
"Kak Taufan tangkap ini" ucap Blaze sambil melemparkan buku hali ke Taufan.
"JANGAN DI LEMPAR WOI!!, ITU MAHAL TAU TAK!" bentak sang kakak.
"Maaf kak hali" jawab mereka bertiga tanpa rasa bersalah sedikit pun.
Karena terlalu asik berlari Taufan tak sengaja tersandung kursi ruang tamu.
Brakk..
"Kak Taufan!!" jerit Blaze dan Thorn dengan khawatir.
Mereka semua pun menghampiri Taufan dengan persaan cemas, kecuali Halilintar, mungkin ia masih kesal kepada Taufan dan pengikut pengikut nya itu.
"Kak Taufan gapapa?" tanya Thorn dengan polosnya.
"Ya sudah tentu sakit lah Thorn sayang, mana mungkin seseorang jatuh ga sakit, kecuali jatuh cinta" timpal Blaze.
"Kan kan kena karna lu fan, makanya ga usah gangu orang" pintal Halilintar sedikit mengejek Taufan
"Iya iya kak, Taufan minta maaf sudah mengganggu kak hali" jawab Taufan dengan mata yang berkaca kaca seperti ingin menangis.
"Kaki kak Taufan berdarah!!" teriak Thorn kembali cemas kepada kakaknya itu.
Blaze dan Halilintar langsung melihat ke arah kaki Taufan, benar saja jempol kaki Taufan mengeluarkan tetesan darah, bukan hanya darah saja yang keluar bahkan air mata Taufan pun sudah keluar dari sudut matanya, ia tak bisa menahan rasa sakit dan perih kakinya saat ini.
Halilintar yang tidak tega pun langsung menggendong Taufan dan meletakan nya di sofa ruang tamu. Bakan ia dengan cepat berlari meninggalkan mereka bertiga untuk mencari kotak P3K.
Setelah mendapatkan kotak yang di maksud, Halilintar kembali ke ruang tamu dan mengobati jempol kaki Taufan.
Tak hanya mengobati saja, Halilintar dengan cerewet nya menceramahi Taufan, bukan hanya Taufan saja tapi ke dua adek adek nya juga