Sepasang suami istri yang terhitung sebagai pasangan baru yang menikah baru setahun, tinggal di sebuah pemukiman warga rumah yang dulunya ditinggali orangtua wanita itu, sebelum mereka pindah sejak 10 bulan yang lalu.
Nissa dan Dimas, suami istri yang pernikahannya masih seumur jagung yang katanya lagi hot-hotnya di atas ranjang, keduanya yang sama-sama bekerja memutuskan menunda untuk mempunyai momongan karena ingin fokus menaikkan jenjang karir.Dimas yang sedang berada dalam masa promosi membuatnya seringkali pergi ke luar kota meninggalkan istrinya Nissa, dengan waktu yang tidak menentu sementara Nissa bekerja di salah satu kantor yang dekat dengan rumahnya.
Seringnya ditinggal pergi dengan kondisi keduanya yang lagi panas-panasnya di atas ranjang membuat mereka akhirnya memutuskan untuk membeli mainan peneman gairah mereka, yang disarankan oleh orangtua mereka. Dimas yang memahami sang istri Nissa mempunyai nafsu begitu besar membuatnya membelikan Nissa beragam mainan yang ia yakini bisa memenuhi kebutuhan birahi Nissa yang bahkan seringkali membuatnya KO duluan.
Jam menunjukkan pukul 20:17, "Ahhh ahh enakhh anghh hahh" desah Nissa yang baru saja mencapai klimaks dengan dildo miliknya, sudah ketiga kalinya malam itu ia meraih kenikmatan, tubuh tanpa busananya lemas di atas ranjang dengan beberapa mainan lainnya yang berserakan disampingnya.
PANGG! Nissa dikagetkan dengan lampu kamarnya pecah, dengan cepat ia menggapai handphonenya menelfon sang suami sembari mengecek tempat lampunya. Setelah memberi tahu Dimas, Nissa kemudian buru-buru mengenakan baju tidurnya tanpa memakai dalaman lagi setelah menelfon suaminya, Dimas berencana menelfon dan meminta tolong ke tetangga samping rumahnya untuk membantu istrinya mengganti bohlam kamar mereka yang pecah. Wahyu namanya, seorang mahasiswa semester tengah yang akrab dengan keluarga Nissa bahkan dengan Dimas jauh sebelum mereka menikah.
*
"Ehh ehh, sorry dek" ucap Nissa yang menyadari jika Wahyu menatap ke arah dildo dan spreinya yang basah akibat kegiatan solonya, dengan cepat ia menutupinya dengan selimut. "Ga apa-apa kok kak, ldr biasa gitu haha" ucap Wahyu "huu masih kecil tau apa kamu" ucap Nissa menahan malunya "haha iyain aja deh kak, semangat yak haha" ucap Wahyu beranjak meninggalkan kamar Nissa "iss paan sih dek". Setelah itu mereka sedikit berbincang, Nissa mengikuti ucapan suaminya untuk menyajikan minum dan cemilan sebagai tanda terima kasih pada Wahyu.
"Udah lama lampunya sampai pecah gitu kak" ucap Wahyu "iya dek, dari kakak masih kuliah semester 1 deh keknya" "lama banget, dari aku kelas 3 smp berarti kan yah?" Tanya Wahyu "iya dek segitulah" "tapi untungnya udah lega yah kak? Baru lampunya pecah haha" ucap Wahyu mencoba mengungkit kembali tentang Nissa yang bermain dengan mainan itu "hah? Ohh ish napa dibahas sih dek haha" ucap Nissa "haha berarti bener kak soalnya basah gitu spreinya haha" "ih malu udah ah bahasnya dek" ucap Nissa "haha iya kak, btw itu kakak dibeliin kak Dimas apa beli sendiri?" Tanya Wahyu.
"Dibeliin dek, ngga mungkin beli sendiri" "kirain sembunyi-sembunyi kak haha" ngga kok, suamiku tau" "Enak banget yah pasti kak haha" "begitulah dek" ucap Nissa yang diangguk oleh Wahyu "ngangguk-ngangguk gini udah pernah pasti kan" Tanya Nissa "kakak kayak ga tau aja jaman sekarang haha" ucap Wahyu "wah buru nikahin anak orang dek haha" "haha cuma temen kok kak" "hah? Temen? Bukan sama pacar?" Tanya Nissa "iya kak temen, em kayak fwb gitu, tau kan?" Ucap Wahyu "emm kakak kurang ngerti sama fwb an gitu dek" "itu kayak sama-sama pengen yang enak tapi ga mau ada hubungan pacaran kak" "bisa gitu yah?" "Bisa dong kak" "Kalau ada yang baper gimana?" "Udah sepakat dari awal kak cuman buat tidur aja" "Makin ngeri aja jaman sekarang yah" ucap Nissa geleng kepala "hati-hati anak orang baper dek atau ngga kamunya yang baper haha" ucap Nissa "waduh ga bakal sih kak, kecuali ceweknya kayak kakak pasti aku baper haha" goda Wahyu "huss ngawur kamu dek haha".
KAMU SEDANG MEMBACA
aku dinikmati tetanggaku
Ficción GeneralSudah berulang kali ia coba namun selalu saja gagal, gagal mempertahankan imannya, sebagai seorang wanita yang sudah mempunyai suami. Imannya yang selalu runtuh ketika sosok pria itu mendatanginya, ingin rasanya ia menolak dan teriak tapi rasa nikma...