✔ Back to 1985

Bab 106-110

Novel Pinellia

Bab 106 Hati orang berubah-ubah

Matikan lampu kecil sedang besar

Bab sebelumnya: Bab 105 Memupuk perasaan

Bab selanjutnya: Bab 107

Bab 106 Hati orang-orang berubah-ubah

Keesokan paginya, Zhou Jianye memasak makanan sambil menyenandungkan lagu pendek, dan kemudian mendandani putranya.

Setelah putranya berkemas, Zhou Jianye meminta Lin Heping untuk bangun.

Ketika Lin Heping tiba di meja makan, anak itu melirik ibunya dan terus minum susu.

Botol besar itu kosong, dan anak itu bersendawa serta meraih lengan ayahnya untuk keluar.

Zhou Jianye melirik jam dinding dan melihat bahwa sekarang belum jam delapan, jadi dia mengajak anak itu jalan-jalan sebelum berangkat kerja.

Setelah tiga hari seperti ini, anak kecil itu mungkin tahu bahwa Zhou Jianye adalah ayahnya. Ketika dia melihat Zhou Jianye lagi setelah lebih dari sepuluh hari, anak itu merasa bahwa Zhou Jianye agak aneh. Begitu dia duduk di bahu Zhou Jianye , anak itu langsung teringat bahwa ini adalah ayahnya.

Lin Heping memutuskan untuk membiarkan Zhou Jianye terbiasa, ketika lengan Zhou Jianye sakit, dia melepas sepatu anak itu, menyalakan TV, dan bermain dengan anak itu di tempat tidur.

Melihat dia tidur nyenyak, Lin Heping menambahkan dua hidangan favorit Zhou Jianye di malam hari.

Zhou Jianye menyadarinya saat makan, dan setelah makan dia mengajak putranya berkunjung tanpa membiarkan Lin Heping berbicara.

Anak itu telah belajar merangkak dan ingin belajar berjalan, tetapi ia masih terlalu kecil dan belum belajar berjalan, Zhou Jianye memegangi sarangnya yang berderit sehingga kakinya hampir tidak menyentuh tanah dan membantunya berjalan.

Anak itu tidak lelah berjalan, tetapi Zhou Jianye sangat lelah hingga punggungnya terasa sakit.

Keesokan paginya, Lin Heping bangun dan dia masih tidur.

Lin Heping memberi makan anak itu dan memeluknya.

Anak itu sangat senang pada awalnya, tetapi setelah beberapa saat, dia bangkit dan menampar wajah Zhou Jianye.

Zhou Jianye membuka matanya dan mendapati putranya hendak naik ke atasnya. Dia harus duduk dan berkata, "Tidak bisakah kamu bermain sendiri sebentar?"

Anak itu membuka matanya lebar-lebar dan tampak bingung.

Zhou Jianye menghela nafas, "Lupakan saja, anggap saja aku tidak mengatakan apa-apa. Apakah kamu lapar? Ayah akan membuatkan susu bubuk untukmu. " "Kamu

pipis setelah meminumnya. Awasi dia dan jangan buang air besar."

Suara Lin Heping terdengar dari dapur.

Zhou Jianye mau tidak mau bertanya, “Berapa hari kita bisa tinggal kali ini?”

“Sama seperti sebelumnya, jika cuacanya bagus, kita akan kembali pada Senin pagi.”

Zhou Jianye menghela nafas lagi, “Masih ada dua hari." Beralih ke anak itu, "Nak, kamu Kapan aku bisa berjalan dan berlari?"

"Kamu baru menerimanya beberapa kali." Lin Heping terdiam.

Zhou Jianye berkata dalam hatinya bahwa dia tidak akan diizinkan untuk menggendongnya atau membantunya berjalan, selama dia menatapnya setiap hari.

Anak itu penasaran dengan segala hal dan sama sekali tidak senang berada di dalam rumah.Zhou Jianye berlari sepuluh kilometer dengan beban yang berat dan tidak lelah bermain dengan putranya selama satu jam.