Chapter 2

315 19 11
                                    

Sesampai nya di Kantor, Zee membuka jas dan meletakkannya di kursi sebelum akhirnya menjatuhkan badannya untuk duduk di kursi kebanggaannya.
Tangannya bergerak membuka laptop untuk menyelesaikan masalah klien nya. Tapi sepanjang mengerjakan semuanya, fikirannya justru teralihkan pada sang Pujaan hati. Dia sama sekali tidak bisa fokus pada apa yang di kerjakannya saat ini.

"Apa aku keterlaluan sama Nunu, ahhh kurasa enggak,aku kan nggak mau Nunu keluar sama Teman-teman nya yang gk jelas itu" Ucap Zee kepada diri sendiri.

Zee mencoba fokus dengan kerjaannya, tapi mau sekeras apapun berfikir,dia benar-benar tidak bisa fokus.

"Ughhhh, kenapa nggak bisa fokus sih" Zee menghela nafas nya berkali kali,

"Tapi Kayak nya Nunu benar-benar Marah kali ini, terus aku harus gimana ya" Tanya Zee kepada Dirinya, Dia benar-benar pusing mikirin gimana caranya bujuk Nunu biar dia gk marah lagi.

Klek...

Suara pintu di buka dan yang masuk ke ruangan Zee adalah Max, teman Zee yang juga Pengacara.
Sepuluh menit berlalu,sudah tidak terhitung
Berapa kali Max memanggil sahabatnya itu. Tapi yang di dapatkan hanya keheningan dan tatapan kosong dari Zee. Melihat itupun Max bingung karena sedari tadi Zee hanya melamun tanpa mengerjakan apapun, bahkan tidak menyadari kehadirannya.

"Zee, kenapa kamu bengong" Ucap Max sambil menepuk bahu Zee.

"Hehh, eh kamu Max,kapan datang" Kaget Zee karena tidak menyadari kehadiran max di ruangannya yang entah sejak kapan berada di sana.

"Baru aja,lagian kmu bengong aja makanya nggak tau aku datang" Jawab Max sembari duduk di kursi yang ada di ruangan Zee.

Zee pun berdiri dan pindah Duduk ke kursi panjang yg di duduki oleh Max,

"Kenapa wajah mu kusut begituu,ada yg kamu pikirin" Tanya Max ke Zee yg hanya diam.

"Kalau mau cerita,cerita aja broo,aku siap mendengar kan" Ucap Max

Dalam hati,Zee bingung apa dia Cerita aja ke Max,tapi gengsi nya yang segede Gunung itu membuat dia bimbang mau cerita apa enggak,dia takut di ledekin sama sahabat kampret nya.

"Ohh aku tauuuu,pasti ini bukan Masalah kerjaan kan,pasti sama pacar imut mu ituuuu" Tebak Max Antusias dan mendapat decakan kesal dari Zee.

"Cerita aja,nggak usah gengsi deh,bisa aja nanti kalau kamu cerita,aku ada solusi nya" Sahut Max lagi yang melihat Zee hanya diam Tidak menjawab pertanyaan nya,Max yakin sih,Pasti ini msalah Zee sama kekasihnya,karna  Kalau Masalah pekerjaan,Zee tidak akan Segitunya.

"Oke, Aku mau cerita,Dengerin jangan dipotong dulu" Ucap Zee dan Max pun Mengangguk.

"Jadi gini,Nunew lagi marah sama aku,karna aku ngelarang dia pergi sama teman-temannya, karna aku tau teman dia itu gak baik buat dia, terus sebagai gantinya,Nunew mau aku nemenin dia nonton film, aku masih sibuk,kerjaan ku belom beres,dan yaaa dia lari masuk kamar dan marah sama aku" Zee menjelaskan gimana kekasih nya bisa marah ke Max.

"Gilaaa, kamu possessive banget ya,tapi ada benarnya sih klo kmu ngelarang Nunew bergaul sama temen yang gak bener, tapi mungin Nunew juga perlu di perhatikan, bulan ini tuh banyak bgt kerjaan mu, maka nya dia marah ke kamu" Ucap Max

"tau sendirikan kerjaanku bnyak bgt,klien nya juga sedikit cerewet yang ini, terus gimana ya caranya biar Nunew Gak marah lagi sama aku" Jawab Zee Sambil memikirkan cara buat meluluhkan hati Nunew.

"Yaelahh bro bro,emang dasar kulkas dua pintu,datar banget sih kamu,gitu aja gak kepikiran gimana caranya" Ucap Max tertawa sambil menepuk pundak Zee.

"Gak lucu ya ketawa kayak gitu,gimana caranya cobaaa" Tanya Zee ke Max yang masih tertawa,

My Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang