Chapter 3

374 26 23
                                    

Seperti apa yang telah Zee rencanakan, dia membawa Nunew ke sebuah restoran yang sudah di pesannya pribadi khusus untuk malam ini agar tidak ada gangguan dari luar sedikitpun. Tidak terpikirkan berapa budget yang sudah dia habiskan untuk mempersiapkan semuanya, baginya membuat Nunew tersenyum lagi saat berhadapan dengannya adalah yang terpenting dari pada beberapa lembar uang yang sudah pasti bisa dia dapatkan lagi dengan kerja sehari.

"Kak, ini...." Seakan kehabisan kata, Nunew hanya membola dan memaku di tempatnya melihat betapa cantiknya apa yang ada di depannya saat ini.

Zee tersenyum dan meraih tangan si kecil menuntunnya ke arah meja yang sudah ada di depan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zee tersenyum dan meraih tangan si kecil menuntunnya ke arah meja yang sudah ada di depan mereka

"Apa Nhu suka? Maafkan kakak jika ini mungkin tidak sesuai selera kamu. Tapi percayalah, kakak siapin semua ini dengan tangan kakak sendiri."

Sudah cukup dia terkejut dengan keindahan di depannya, sekarang keterkejutannya bertambah lagi. Tunangannya itu mempersiapkan semuanya sendiri? Apa dia tidak sedang bermimpi. Tapi setelah itu matanya memicing menatap Zee merasa curiga akan sesuatu.

"Sendiri?  Apa kakak yakin?. Kakak taukan Nunu nggak suka kakak bohong."

"Benar! Emmm tapi kakak pakai bantuan referensi dari internet ehehe, maafkan kakak."

Sudah cukup, itu sudah lebih dari cukup. Reflex Nunew memeluk Kekasihnya dan memberikan kecupan singkat di pipinya.

"Nunu suka, sangat suka kak."

Zee mengelus pipi Nunu sayang lalu memegang kedua tangannya.
"Kakak sangat bahagia kalau kamu suka." Ucap Zee lembut dan mengecup kening Nunew sementara Nunew hanya bisa memaku dan merona malu

"Ayo sini sayang." Ujar Zee kemudian menggandeng tangan kekasihnya dan membawa Nunew duduk pada kursi yang ada di rooftop hotel ternama

Nunew menatap bagian atas meja yang sudah tertata rapi dengan banyak jenis makanan berat sampai yang ringan. Tanpa dia sadari senyuman itu sekali lagi terukir di sudut bibirnya membuat pria di depannya ikut tersenyum senang. Zee tahu jika Nunu adalah orang yang gemar makan.

"Makanlah sayang, semua ini untukmu." Ucap Zee dan mendapat anggukan antusias dari Nunew. Mereka makan dengan tenang sambil sesekali saling bertukar obrolan ringan, keduanya bahkan saling menyuapi satu sama lain.

"Kenapa kakak menatapku seperti itu?." Malu Nunew menyadari sedari tadi Zee terus saja menatapnya dalam.

Sementara yang di tanya hanya mengangguk tapi tetap tersenyum, dia benar-benar bahagia dan bersyukur telah memiliki Nunu dalam hidupnya, yaah meskipun terkadang masalah kecil selalu saja terjadi dalam hubungan mereka.

"Kakak iih, jangan liatin Nunu terus." Sekali lagi rengutan itu terdengar, dia malu tapi kekasihnya sama sekali tidak memperdulikan dan hanya semakin tersenyum devil.

Terus seperti itu, sampai acara makan mereka selesai dan Zee hanya lebih banyak memerhatikan Nunew menikmati semua makanan yang ada. Saat ini keduanya berpindah duduk di bangku yang telah di sediakan dengan alas dan bantal kecil.

My Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang