BAB 2.3

692 103 2
                                    

Di saat sebagian besar siswa kelas 3-2 sedang menyalahkan Aesol karena makanan sisa yang didapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di saat sebagian besar siswa kelas 3-2 sedang menyalahkan Aesol karena makanan sisa yang didapat. Aera malah menyeret Ilha menuju asramanya. Tenang! Aera tidak akan berbuat apa-apa kok! Tidak sekarang.

"Tunggu sini." Melepaskan dengan tidak rela tangan penuh otot Ilha, Aera bergegas masuk asrama. Berjongkok di sebelah brankar tidurnya ia lantas meraih satu koper besarnya untuk dikeluarkan.

Tersenyum manis pada Ilha yang tengah menunggu sesuai permintaan Aera lantas menyodorkan pegangan koper itu pada Ilha. "Tolong bawa ini."

"Apa kau akan pulang?"

"Tidak."

"Lalu ini?"

"Jangan banyak bertanya bawa saja dan ikuti aku."

Memasuki kantin sekolah yang luas Aera berlari kecil menuju Bora dan Hana yang tengah mengintimidasi Aesol lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memasuki kantin sekolah yang luas Aera berlari kecil menuju Bora dan Hana yang tengah mengintimidasi Aesol lagi. Dengan senyum secerah bunga merekah Aera membuat keduanya berpaling perhatian padanya. "Hai! Hai! Aku bawa something special!"

Mengedarkan pandangan pada teman-teman yang lainnya Aera kemudian melambaikan tangan pada Ilha yang rupanya tampak memerah entah karena apa. "Ilha ke sini!"

"APA INI? KAU MEMPERBUDAK TEMANKU!"

Ingin sekali Aera menghilangkan Haerak dari muka bumi yang spiral ini. Mulut pemuda itu sepertinya selalu bervolume full seratus persen untuk bersuara.

"Terima kasih Ilha," ucap Aera penuh senyuman selepas menerima kopernya yang ditarik Ilha tadi.

Dengan susah payah Aera meletakkan koper itu di meja kosong. Setelah menunggu semua teman-temannya yang penasaran mendekat ia membuka koper itu menampakkan isinya. Berbagai makanan dari ringan hingga berat. Asin dan manis tersedia di sana. "Kalian ambilah yang kalian inginkan."

Bora dan Hana yang tahu itu adalah stok makanan Aera sontak berteriak tidak terima ketika semua anak kelasnya ingin menyerbu.

"Hei! Itu bekal Aera!" Tegur Bora.

"Hei-hei! Kalian jangan mengambil banyak-banyak!" Yang ini tentu saja Hana yang panik makanan rahasia mereka akan ludes dalam sekejap.

Semua orang yang tadinya menyindir serta mengintimidasi Aesol sontak terlupa akan kegiatan yang mereka lakukan tadi. Pandangan Aera kemudian jatuh pada Yeongshin yang membawa nampan makanan—tampak pemuda masih berdiri terdiam karena sesuatu yang akan dia lakukan tadi terhenti.

DAS : VIVA LA VIDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang