WARNING! JUST HAVE FUN!
Fanfiction dari drama Duty After School. Karakter utama tambahan Gong Aera dibuat oleh author. Sementara karakter lain adalah tokoh original di drama yang ada.
Gong Aera adalah seorang gadis dari sekolah menengah kesenian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di tengah sepinya kota suara sol boot yang berbenturan dengan aspal memenuhi indera telinga. Dipadukan suara napas yang berderu keras sebab tegangnya situasi.
"Jangan injak temanku!"
Aera mengerut alis dalam lantas memalingkan wajah begitu jerit tangis dari gadis penuh luka itu berkumandang hingga beberapa saat kemudian hilang kesadaran. Sekuat tenaga mengigit bibir dalamnya sendiri agar tidak ikut menumpahkan emosinya.
Selepas menemukan penyitas lelaki tadi Aera, Ilha, Soochul dan tentu saja penyitas itu berjalan ke arah di mana mereka berkerumun. Dan hal inilah yang pada akhirnya Aera lihat.
Aera menghembus napas berat selepas melihat gadis itu melintas dengan dibopong oleh Sersan Kim. Sejurus kemudian ikut melangkah bersama peleton lainnya, menaiki bak mobil satu persatu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aera duduk bersandar pada punggung kepala mobil. Sepasang netra beningnya lurus menatap Sersan Kim yang tengah mengemudi lantas beralih menatap gadis penyitas yang tengah pingsan tersebut. Tampak Yeonju dan Yojung tengah memberikan perawatan penuh pada gadis itu.
"Ada apa?"
"Oh?" Aera spontan menengok ke arah Jangsoo yang sekoyong-koyong bertanya.
"Kau menelisik gadis itu. Kau kenal?" Jangsoo mengedikan dagu ke arah gadis pingsan yang tengah duduk di depannya. Menyilangkan tangan ia menatap Aera penuh.
"Tidak."
"Lalu?"
Terdiam sejenak Aera lantas memberi tanggapan, "Hanya saja, aku tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya jadi dia."
"Aku tidak mau jadi satu-satunya yang tersisa," lanjut Aera pelan.
"Aku pun tidak bisa membayangkan. Bertahan dalam situasi seperti ini sendiri dengan meratapi kepergian teman yang tragis."
Menghembuskan napas, Jangsoo kemudian menarik pipi pucat Aera. "Oleh karena itu Gong Aera. Alih-alih sibuk memikirkan penderitaan ini kau harus fokus untuk tetap bertahan dan melaluinya bersama. Jadilah seperti biasa dan tidak perlu banyak berpikir. Mengerti?"