Rindu

77 31 55
                                    

"Rindu yang paling berat ialah merindukan orang yang sudah tak ada di dunia ini. Jika rindu harus disampaikan bagaimana, bertemu tidak bisa apalagi mengirim pesan."


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Assalamu'alaikumm ukhty🤗...

Gimana kabar kalian?

Kali ini ngetiknya cuman sedikit, ngelihat pembacanya sedikit. Aku jadi kurang semangat tau ;(((




🌸🌸🌸🌸


"Haga, udah makan apa belum?" tanya wanita paruh baya cantik bernama Zatri.

"Udah tante." Balasnya.

Kali ini Haga sudah berada di rumah temannya itu untuk membarengi dia ke sekolah.

"Kalau belum makan, makan disini gapapa. "

"Iya tante."

Kemudian seorang cowok tampan dengan memakai seragam sekolah keluar dari dalam rumah dengan menenteng helm.

Sebenarnya Leo ingin bawa sepeda motor sendiri cuman ia tidak dibolehi oleh orang tuanya karena ia baru saja masuk disekolah, takutnya kejadian mengenaskan waktu itu kembali terulang pada anaknya. Maka, mau tidak mau Leo mengikuti keinginan orang tuanya.

Rumah Haga dan Leo jaraknya lumayan dekat jadi Leo meminta cowok itu untuk menjemputnya saja.

"Aku berangkat sekolah dulu, mah." Ucap Leo sambil menyalami kedua tangan mamanya lalu mama mencium kedua pipi anaknya. Meski begitu Leo tidak menolaknya malahan ia ikut mencium balik pipinya. Haga yang melihat itu menjadi merasa iri.

Haga ikut menyalami tangan mama Leo. "Haga berangkat juga tante."

Dia mengangguk. "Kalau bawa sepeda jangan ngebut ya, hati-hati. Jangan lupa pakai helm dan patuhi lalu lintas." Peringatnya sambil mengelus lengan Haga dan Leo.

"Dengerin ya ga, jangan ngebut. Nanti kalau ada apa-apa sama gue, mama gue nih yang maju." Tambah Leo.

"Iya..."balas Haga malas dan kedua orang tersebut terkekeh.

Setelah keduanya berpamitan, Haga segera tancap gas sepeda motornya keluar dari perkarangan rumah Leo.


🌸🌸🌸🌸


Erika tidak berangkat naik angkot melainkan diantar oleh Ersan, mereka sudah punya sepeda motor untuk dibawa kemana-mana. Tetapi itu bukan motor baru melainkan motor punya saudaranya, daripada tidak terpakai sama sekali mending dikasihkan ke mereka.

Biarpun sepeda motornya biasa tidak keren seperti yang lain Ersan tetap senang. Erika pun merasa senang bisa menghemat uang begitupula Bundanya.

Sebuah sepeda motor matic berhenti di trotoar depan sekolah Erika. "Nanti pulangnya gue jemput juga apa nggak?" tanya Ersan sambil menerima helm dari kakaknya.

LUKA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang