||CHAPTER 06||

52 18 29
                                    

"Kadang gue iri sama mereka yang keluarga harmonis, tapi mengapa gue  tidak bisa seperti mereka. "
_Zenia Xavella Briana_



»»——✾——««

 "_Zenia Xavella Briana_•••»»——✾——««

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini Zenia berada di kelasnya Ia menatap ketiga sahabatnya dengan kesal, pasalnya sedari tadi mereka bertiga tidak berhenti mengoceh soal kejadian tadi, seperti saat ini Lea tengah nyerocos didepan Zenia.

"Kamu tuhh!! Astaga Zenia, Juan itu anak kepsek, ganteng, baik, pinter, kenapa zenia tolak sih? " kesal Lea.

"Iya! Heran gue sama zenia, gue aja yang cari kayak gitu gak Dapet-dapet. Ehh giliran Zenia yang dapet malah ditolak" kesal jessica.

"Lo tau nggak zen? Ini udah yang ke 20 kali lo nolak cowok disekolah ini, belum lagi yang diluaran sana" kata Bianca.

"Eh buset, anca ngitung? " heran Lea

"Hooh"

Zenia memijit pelipisnya la merasa pusing dengan celotehan yang TAK BERFAEDAH dari sahabatnya ini.

"Mau dia anak kepsek, anak raja kek, kalau gue gak mau gak usah maksa, lo aja sana yang pacaran sama dia! " kesal zenia.

"Daebak ini pertama kalinya lo ngeluarin kalimat panjang Zen" ucap jessica dramatis.

"Sorry yah, Lea udah suka sama Gibran" kata Lea

Beberapa saat ia baru sadar apa yang barusan ia ucapkan kepada sahabatnya.

"OHHH JADI LO SUKA SAMA GIBRAN? " Teriak Bianca dan jessica.

"Ehhh gak usah teriak" kesal Lea pasalnya sekarang mereka menjadi sorotan perhatian di kelas.

"Jadi beneran lo suka sama Gibran? " tanya jessica membuat Lea Malu-malu kucing.

"I-iya, t-tapi kalian jangan Bilang-bilang sama Gibran" perintah Lea.

"Apsi" kata jessica

"Siap tolol" kesal Bianca sambil menyonor kepala jessica.
                                            ⋇⋆✦⋆⋇ 
Saat ini Zenia tengah bersantai dikamarnya, selepas pulang sekolah ia mengurung dirinya dikamar bukan karena ada apa-apa, hanya saja dia malas jika harus bertemu orang-orang yang ada dirumahnya.

"Duh gue laper lagi" gumam zenia pada dirinya sendiri, akhirnya mau tidak mau ia melangkahkan kakinya menuju dapur.

Saat hendak membawa senampan makanan ke kamarnya, tak sengaja ia menyenggol mamahnya dan hal itu membuat mamahnya marah kepadanya.

DIANTARA KITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang