Semunya Perpisahan

219 24 2
                                    

Siangnya saat waktu pertemuan kumpul BEM yang dikirim Kak I.M. sekarang anak-anak BEM angkatan mereka dikumpulin di lapangan bawah kampus. Entah kenapa kumpul kali ini terasa menegangkan, bahkan angkatan Kak I.M selaku senior juga memancarkan hawa serius tanpa adanya candaan. Bangchan selaku ketua dari angkatannya dipanggil oleh Kak I.M untuk pergi keruangan atas. Yang ngebuat anak-anak lain bertanya-tanya, ada apa kali ini ?

Sewaktu itu juga tiba-tiba Kak Yanan bagiin kertas dan minta buat semua bisa ngisi kertas itu dengan jawaban lanjut atau nggak jadi BEM. Reaksi dari anak-anak BEM yang kaget dan sebenernya mereka juga punya firasat tentang itu, karena sebentar lagi senior mereka ini bakal lulus. Selesai mengisi kertas itu, langsung aja Kak Yanan ngambil lagi hasil jawaban dari para adek tingkatnya itu. Kemudian Kak Yanan langsung pergi keruangan yang tadi Kak I.M ngajak Bangchan kesana.

Beberapa menit kemudian terlihat Kak I.M, Kak Yanan dan diikuti Bangchan dibelakangnya yang keluar dari ruangan itu. Kak Yunjin dan Kak Seunghee yang juga ikut keluar dari ruangan tadi terlihat memasang wajah kecewa yang terlihat lebih jutek dari biasanya saat marah ke anak-anak BEM. Perasaan Anak BEM angkatan Bangchan terasa kurang enak, apakah mereka berbuat salah ? Ya ternyata saat Kak Yunjin menjelaskan maksud mereka mengumpulkan angkatan Bangchan dan kawan-kawan adalah untuk mempertanyakan kelanjutan reorganisasi BEM angkatannya. Namun hasinya mengecewakan kata Kak Yunjin dan Kak Seunghee.

"Dek, kalian semua kita kumpulin disini itu buat ngeliat niat angkatan kalian mau lanjut atau nggak, tapi nyatanya malah kayak gini" ucap Kak Yunjin.

"Mengecewakan tau nggak, usaha kalian masuk organisasi itu ga gampang... eh malah banyak yang nggak lanjut" ceplos Kak Seunghee.

*maksud dari Yunjin dan Seunghee adalah tentang hasil jawaban untuk kepentingan reorganisasi tadi yang ternyata beberapa orang menulis tidak ingin lanjut.

"Buat yang nulis nggak lanjut bisa pindah barisan ke kiri" ucap Kak Yunjin.

Betapa terkejutnya mereka karena ternyata ada 5 orang yang keluar dari barisan awal dan langsung baris di sebelah kiri. Diantaranya ada 3 cewek dan 2 cowok, dan orang itu adalah, Aurora, Dawon, Binnie, Minghao, dan Bambam. Reaksi kaget terpancar dari wajah anak-anak BEM dan membuat mereka bertanya-tanya. Sedangkan Bangchan selaku ketua hanya bisa menunduk tanpa menatap teman-temannya.

"5 orang dari 20 orang, yang berarti kalau kalian jadi nggak lanjut tinggal 15 orang. Jadi perjuangan kalian cuma sampe sini ? Percuma dong dulu janji diawal" kata Kak Seunghee.

"Sebelumnya maaf kak, tapi kita punya alasan buat nggak lanjut" jawab Minghao yang terlihat ingin mengungkapkan sesuatu.

"Ya coba jelasin alesan kalian satu-satu ke kita dan temen-temen kalian ini, harusnya temen-temennya tau sih kalau emang beneran temen" ucap Kak Yunjin.

"Maaf Kakak-kakak dan temen-temen semua, saya Minghao izin tidak lanjut BEM karena mau fokus untuk masuk kemiliteran. Maaf kak, teman saya tidak ada yang tau, karena memang saya belum pernah cerita ke mereka" penjelasan dari Minghao. Dan membuat temen-temannya paham namun merasa sangat disayangkan karena Minghao ga pernah cerita ke mereka.

"Sebelumnya maaf kak, temen-temen semuanya. Saya Dawon izin tidak lanjur BEM karena masalah kondisi kesehatan saya yang belakangan ini menurun dan diminta dokter untuk stop berkegiatan dulu untuk pemulihan. Maaf juga temen-temen karena nggak cerita ke kalian, karena nggak mau buat kalian khawatir" ucap Dawon dengan air mata yang menetes dan langsung dikasih tisu sama Kak Seunghee dan Jiho yang dibarisan kanannya nenangin Dawon.

"Maaf kak, saya Bambam izin tidak lanjut dari BEM dikarenakan saya diminta untuk menangani projek lain di kampus dan saya takut projek itu malah membuat saya tidak dapat berkomitmen menjadi anggota BEM dengan baik dan malah menjadi beban teman-teman. Bukan salah teman-teman kak karena saya juga nggak cerita ke mereka tentang ini" ucap Bambam yang membuat yang lain agak bingung sama dia, tapi tetep ngerasain kekhawatirannya Bambam. Mina ngedenger itu agak sedih sih, karena awalnya dia daftar BEM sama Bambam, Lisa selaku sepupunya agak heran tapi paham perasaan sepupunya itu.

Eidelweis 97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang