Mother?? [ TCF Fanfict ]

¥•Chapter 5•¥

happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

←⁠(⁠>⁠▽⁠<⁠)⁠ﾉ

Raelyn POV

3 tahun kembali berlalu, anak-anak yang ku jaga tumbuh dengan cepat.

Sigh, sekarang Cale sudah berumur 13 tahun dan Anne ku 11 tahun, anak-anak cepat sekali tumbuh.

Karena Cale dan Anne sudah tumbuh bersama sejak kecil, sulit memisahkan mereka, jadi tidak akan heran lagi jika bertemu salah satu dari mereka maka yang lain juga akan ditemukan.

Karena hal itu juga mereka membuat banyak kekacauan dan keonaran, walau begitu setidaknya mereka tidak membuat kerusakan, jadi aku membiarkan apa yang mereka buat dan hanya bertugas membereskan kekacauan yang mereka buat bersama Ron.

Aku bersyukur membawa Ron bersama ku, dia benar-benar membantu banyak untuk mendisiplinkan ke dua iblis kecil ini.

Tidak jarang setiap mereka membuat kerusuhan dan Ron menghukum mereka dengan teh lemon, mereka akan mengganggu beacrox untuk mendapatkan sesuatu yang manis sebagai penghilang rasa asam di lidah mereka.

Astaga, semakin hari anak-anak ini semakin hiperaktif saja, energi anak-anak memang tidak boleh diremehkan, pikirku menggeleng pelan.

Hari ini merupakan hari yang damai bagi ku, anak-anak sedang pergi bermain di kota dengan Ron yang mengawasi mereka, beacrox juga ikut bersama mereka karena ku perintahkan untuk pergi bersenang-senang.

Masalah uang? Tcih, walaupun keluarga Thames dirumorkan sebagai bangsawan jatuh, bukan berarti keluarga ini benar-benar hancur, aku masih hidup, bahkan kakak laki-laki ku yang brengsek  juga masih hidup diluar sana.

Kami, Thames hanya jatuh, bukan hancur, kekayaan hasil kerja keras juga melimpah, jadi bisa dibilang aku ini kaya! Sangat kaya!.

Hal yang mudah untuk mengeluarkan uang, terutama untuk anak-anak, aku akan memanjakan mereka selama mereka senang.

Swishh

Angin menerpa wajahku dengan lembut, aku menatap udara kosong dengan perasaan yang rumit.

'ada sesuatu..'

Ku perhatikan para elemen di udara sangat gelisah tanpa alasan, aku mengerutkan kening ku.

[Rae...]

!!!

"Rui?! Sudah lama kau tidak menghubungi ku"

Seruku lembut dan sedikit bersemangat.

[....sigh, aku akan langsung ke inti nya, 'anak mu' akan datang, hanya itu yang perlu ku beritahu, sampai jumpa]

'eh....anak?....'

Aku termenung dengan tatapan kosong, sebelum membelalakkan mataku dengan wajah pucat.