8•Abdul

936 59 5
                                    

Kok kalian dikasih konflik malah rame si? (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)

Keesokan harinya suasana meja makan sedikit mencekam karena aura orang tua mereka yang sedang bertengkar. Jeffrey yang diam saja dengan Rose yang tidak berani bicara membuat ruang makan tersebut hanya terisi suara anak-anak mereka.

"Beneran bang?!"

Hanan mengangguk, ia sedang menceritakan kejadian kemarin saat Nael meninggalkan mereka bertiga.

"Bener lah, kemarin kan kamu pulang duluan jadi nya ga kita ambil deh tu kucing"

Nael mengerucutkan bibirnya, "Ya kan bisa nitip dulu, nanti bisa jadi temennya Lululu" Ujarnya.

"Bocah, dikira aku tempat Jastip apa?" Balas Hanan membuat Nael memandang kesal sang empu.

Renald tertawa pelan mengusap surai merah muda sang adik, "Dek, kan sekarang udah hari biasa sekolah nya. Rambut nya ganti warna gelap ya?"

Nael melihat kearah Javar yang menatapnya, "Mas Jav aja rambut nya Silver gitu Ge?" Ucapnya

Javar berdehem kecil lalu membuang muka ke samping guna menghilangkan rasa bersalah karena telah menjadi contoh yang buruk. Nanti saat Nael ganti warna rambut kayak nya dia juga ikutan ganti.

"Javar mah bebas gara-gara anak kesayangan guru" Sahut Hanan

"Abang juga kan?" Tanya nya

Renald mendelik tajam kearah Hanan, "Iya, si Squidward mah kesayangan guru BK" Ujarnya.

Nael membulatkan mulutnya membentuk huruf O, "Oke! Kalian bolos aja ekskul nya ya? Temenin adek warnain rambut"

"Sudah sudah, kalian bertiga berangkat sana nanti telat" Rose memutuskan percakapan mereka.

Mereka bertiga mengangguk lalu menghampiri Nael dan memeluk sang empu.

"Abang nanti bawa in kucing oren kemarin, asal kamu jangan sakit lagi oke?"

Nael tidak bisa mengangguk, ia terjepit di pelukan tiga raksasa saat ini.

"B-bang adek kejepit ini!"

Ketiganya tersadar lalu melepaskan pelukan mereka dan tertawa canggung.

"Ya maap atuh, lagian kamu kecil banget ditengah-tengah kita. Makan yang banyak biar gembrot" Ucap Hanan

Nael menatap kesal ketiganya, "Gembrot mah Bang Anan kali, ini kalian kapan berangkat nya sih?!" Dengus nya kesal.

"Sok sok an ngusir, ntar pas kita lagi dikelas tiba-tiba di chat" Sahut Javar sembari tersenyum menampakkan mata bulan sabit nya.

"Silau bego!" Celetuk Hanan melihat senyuman Javar

Renald yang tidak tahan dengan drama yang tiada akhir ini memutuskan menggeret tas Hanan membuat sang empu terseret keluar. Yah untunglah dibandingkan Hanan mendapatkan pukulan otot Javar.

Setelah tiga kembar pergi, tersisa Jeffrey dan Nael saja dimeja makan sedangkan Rose baru saja duduk kembali setelah menyandingkan Teh untuk Jeffrey.

Jeffrey beranjak dari duduknya setelah selesai meminum teh nya, menghampiri Nael dan menempelkan tangan nya di dahi sang putra.

"Masih hangat, ayo balik ke kamar dek."

Nael menoleh menatap Rose yang mulai beranjak sebentar lalu melihat Jeffrey kembali dan merentangkan tangannya meminta gendong.

Jeffrey dan Rose tersenyum, "Kelas berapa ini? Kok pendek banget tinggi nya dek?" Ucap Jeffrey seraya mengangkat tubuh anaknya dan membawa nya kedalam gendongannya.

Dream Comes •True•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang