HUJAN, INDOMARET DAN KITA

5 1 0
                                    

Hai, hari ini tanggal 29 Januari 2024. Aku masih berumur 19 tahun hari ini, maret mendatang akan berusia 20. Aku masih muda dan banyak mimpi yang harus ku kejar, aku bingung.

Sekarang aku lagi menjalin hubungan dengan seorang lelaki yang lebih tua daripada ku, Lima tahun lebih tua tepat nya. Jujur saja kurasa hubungan kita itu abu-abu,kalian tau kan maksudku? Ku harap iya. Aku sebenarnya cukup lelah dengan semua ini, aku hanya lah orang ke tiga namun aneh nya aku menerima. Posisiku berat, karena kebodohan ku sendiri yang sudah memilih lelaki ini menjadi pasangan ku.

Hujan kemarin di tanggal 28 januari menyisakan bau basah dan tanah di pagi ini, itu segar dan aku menyukai bau tanah itu. Aku dijemput dia pagi ini, kami tidak langsung ke kantor namun singgah sebentar di indomaret membeli kopi dan beberapa roti untuk sarapan,aku juga mengambil mie untuk dimakan pagi ini. Setelah membayar belanjaan, aku dan dia keluar dari indomaret. Di motor, kami berdua berbincang ringan hingga akhirnya tak terasa sudah sampai kantor. Aku turun dari motornya lalu berjalan masuk ke kantor.

Aku duduk di mejaku, menyalakan komputer lalu menghembus nafasku dengan sedikit kasar. Bahkan walaupun dia bilang aku percaya saja dengan dia, namun aku masih belum bisa terlalu percaya. Aku egois jika menyuruh dia putus, namun aku juga sakit. Satu hal yang membuatku tidak bisa meninggalkan nya adalah, aku terlanjur sayang pada nya, kalian bisa berpikir aku bodoh,naif atau lebih kasar nya goblok. Namun itu yang kurasa, aku terlalu sayang pada pria ini walaupun aku tau rasa sayang dia kepadaku tidak sebesar itu.

Aku mulai mengerjakan beberapa dokumen dan merekap gaji bulanan para karyawan, tidak banyak bicara dengan nya hari ini karena bos kami sedang berada di kantor. Aku terlalu fokus hingga tidak terasa sekarang jam 11.46 atau sedikit lagi jam makan siang, Sial aku tidak lapar.

Sejujurnya habis makan siang aku berbicara sedikit serius dengan nya, Tentang harus kah dia ambil cuti atau tidak. Aku memberi dia jawaban seperti ini ''terserah kau, kan kau yang mengajukan cuti bukan aku, kenapa harus meminta persetujuan ku?" kataku padanya,sedikit heran saja kenapa harus izin padaku sedangkan yang mengajukan cuti kan dia.

Dia terdiam setelah medengar pertanyaan boomerang ku. Dia kemudian memalingkan wajahnya dari ku lalu seraya berkata ''gimana pun aku pacar kamu,aku ingin dengar kamu setuju atau tidak jika aku pulang cuti'' dan kini aku yang terdiam,aku bingung memikirkan jawaban dari pertanyaan nya. Benar benar bingung,lalu aku menghela nafas dan memberikan dia jawaban ''ini kan yang ajuin cuti kamu,kok sekarang minta izin ke aku? Aneh kamu cuti aja sana'' kataku dengan sedikit ketus. Dia tersenyum dan mengelus rambutku lembut dan berkata ''yaudah aku gajadi cuti,nanti lebaran aja sekalian bawa kamu ke keluarga aku'' kata dia padaku dengan nada lembut sambil terus membelai rambutku.

Pembicaraan siang itu ditutup dengan kami berdua yang kembali ke pekerjaan masing-masing. Dan setelah habis maghrib,dia mengantarku pulang dan kami akan bertemu lagi besok.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Slice Of ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang