بسم الله الرحمن الرحيم...
Sholawat dulu yuk;
Allahumma solli 'alaa Muhammad, wa 'alaa aali Muhammad•
•"Cintamu sesuci trisatya. Sayangmu setulus dasadarma Pramuka."
_Alesha Zahira Azalea Askara_
Para pasukan letnan khava saat ini telah menyebar masuk didalam hutan. Suasana didalam hutan ini sangat gelap dan berkabut akibat hujan yang lumayan deras. Meski gelap dan licin, tidak menggentarkan para pasukan untuk mencari Zahira. Pada saat ini, Para pasukan serta Zahira tengah berjuang bersama melawan derasnya hujan dan kabut yang sangat gelap di dalam hutan."Tubuh Nayla mulai dingin kak,"ucap naqla panik karena tubuh Nayla yang perlahan-lahan mulai terasa dingin.
"Kalau nggak salah di depan sana ada gubuk yang terbengkalai, kita istirahat disana sebentar sambil nunggu hujannya lumayan reda. Kasian Nayla kalau harus hujan-hujanan terus,"ucap Zahira sambil memeriksa tubuh Nayla. Racun ular tadi sudah mulai menyebar di tubuh nayla, kakinya yang terkena gigitan ular tadi terasa dingin, tapi tubuhnya sangat panas. Nayla harus segera mendapatkan pertolongan.
Naqla mengangguk mengiyakan.
Setelah berjalan beberapa menit. Mereka sampai didepan gubuk tua yang lumayan besar dan tampak masih kokoh meski sudah di penuhi jamur dan lumut. Suasana hutan yang gelap berkabut dan ditambah dengan hujan deras membuat gubuk itu terlihat sangat menakutkan.
"Kak ? Kita beneran istirahat disini ? Aku takut kak"Ucap naqla pada Zahira yang tengah sibuk mengamati gubuk tua itu dengan menggunakan senter handphonenya.
Zahira menengok kebelakang."takut apa ? Setan ?"tanya Zahira sambil mengangkat alisnya keatas."jangan takut naqla Allah bersama kita,"lanjut Zahira menenangkan naqla agar tidak takut. Padahal Zahira sendiri juga takut, sedari perjalanan tadi tak Henti-henti nya dia beristighfar dalam hatinya.
"Sinii, taruh Nayla disini,"ucap Zahira menyuruh naqla untuk meletakkan Nayla di atas lantai gubuk yang sudah mulai berlumut.
Setelah itu Zahira berjalan menuju tumpukan kayu di depan gubuk tersebut. Sebenarnya zahira ingin membuat api unggun mini untuk menghangatkan tubuh mereka bertiga. Untung saja kayu yang basah hanya di bagian atas jadi kayu yang bagian bawah dapat Zahira ambil.
"ngapain kak?"tanya naqla yang melihat Zahira sibuk menarik satu persatu kayu dari banyaknya tumpukan kayu.
"Mau bikin perapian,"jawab Zahira tanpa melihat ke arah naqla dan masih sibuk menarik satu persatu kayu yang masih kering.
"Aku bantu ya kak ?"tanya naqla yang hendak berdiri namun di cegah oleh Zahira."nggak usah, kamu di sana aja temenin Nayla,"ucap Zahira dan naqla pun duduk kembali di samping Nayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARKHANTARA
Teen FictionJika kebanyakan anak perempuan semata wayang itu sangat manja kepada orangtuanya, maka berbeda dengan seorang Alesha Zahira Azalea Askara. Meski ayahnya adalah seorang komandan TNI AL dan Bundanya adalah seorang penulis novel terkenal, tidak membuat...