0.3

601 87 15
                                    

Baby, don't get greedy
That shit won't end well.

•••

Astaga!

Baru satu hari masuk ke sekolah baru, Nabi dikejutkan dengan Kyungjun yang berbeda dengan Kyungjun di rumah. Sebenarnya Nabi belum begitu mengenal Kyungjun karena mereka baru tinggal bersama tiga hari. Mereka jarang berbincang bahkan hanya bertemu ketika makan malam atau jika berpapasan saat dalam di rumah.

Di sekolah barunya Nabi melihat Kyungjun versi bajingan. Membully, memalak, mendesak, sangat kasar tindakan ataupun ucapan dan super arogan.

Yang Nabi tau, Kyungjun di rumah adalah anak laki-laki yang cuek, dingin, jarang bicara apalagi kepada orang tua mereka, cenderung menghindari obrolan dengan ibunya. Nabi lebih menyukai Kyungjun yang itu.

Satu-satunya perdebatan yang pernah tidak sengaja Nabi dengar adalah hidup Kyungjun tidak lebih baik dirinya. Sebenarnya Nabi tidak ingin menguping saat itu hanya saja mereka berdebat di depan tangga sehingga Nabi tidak bisa lewat.

Malam itu ayahnya tidak pulang, Nabi yang baru pulang dari galeri keluarga SSK memasuki rumah dan mendengar pertengkaran ibu dan anak itu, Kyungjun tidak membentak ataupun bersuara tinggi seperti saat di sekolah. Namun Nabi bisa merasakan ada kesal, lelah, dan jengah pada suara laki-laki itu.

Malam itu Nabi jadi tau, ibu Kyungjun sama saja seperti ayahnya. Tukang selingkuh mungkin juga sama-sama pezina. Sampai suaminya, ayah Kyungjun menceraikannya lalu tak mengakui Kyungjun sebagai anaknya karena merasa Kyungjun adalah anak hasil perselingkuhan.

...

Rumah besar mereka cenderung sepi. Orangtua yang jarang pulang ke rumah, pembantu yang hanya ada saat pagi sampai sore, Kyungjun yang lebih sering di ruang olahraga atau main video game konsol di ruang televisi atau hanya di kamarnya entah melakukan apa, Nabi sendiri menyukai studio barunya, dia bisa berjam-jam di dalam situ sampai lupa waktu. Nabi menyukai saat-saat itu. Saat mereka semua sibuk dengan hidupnya sendiri tanpa saling mengganggu.

Keadaan menjadi sedikit berubah saat Nabi dekat dengan Hyunho, salah satu laki-laki di kelasnya.

"Apa kamu tidak bisa cari teman lain? Jangan si berengsek itu!"

"Kamu ini kenapa sih? Apa salahnya berteman? Hyunho teman yang baik kok"

"Jangan sebut namanya, bodoh"

"YA! Siapa yang kamu katai bodoh? Dimana sopan santunmu?"

"Karena kamu memang bodoh! Satu sekolah tau dia musuhku. Tidak mungkin kamu tidak tau! Dan wae? Kamu cuma lebih tua dua bulan, mau aku panggil noona agar terdengar sopan?" wajah Kyungjun jelas-jelas mengejek Nabi.

"Ck! Pokoknya terserah aku mau berteman dengan siapa. Kalau bagimu dia musuh, itu urusanmu bukan urusanku"

...

Kyungjun menjadi semakin gencar mengganggu Nabi di rumah saat mendengar dari Jinha kalau Hyunho mengajak gadis itu berkencan. Entah Jinha tau dari mana, padahal saat Hyunho menyatakan perasaannya mereka hanya berdua saja di Taman sekolah.

"Jangan menerimanya"

"Apa lagi yang kamu bicarakan? dan bisakah ketuk pintu dulu? Dimana sih sopan santun mu?" malam itu Nabi sedang melukis di  studionya, tiba-tiba saja Kyungjun masuk membuka pintu membuat Nabi keget dan hampir mengacaukan lukisannya sendiri.

"Mianhae Noona-"

"Ais, berhenti memanggilku noona!"

"Kamu yang minta aku sopan!"

Night Has Come X OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang