RAKA AND SAMUEL - KILAS BALIK
-
-
-*****
"Raka! Raka jangan tinggalin Eel!!" Pekik Samuel yang baru berusia lima tahun.
"Samuel! Biarin Raka ikut sama papanya! Kamu sama mama aja!" Pekik seorang wanita berusia 30 tahun itu, mencengkeram lengan mungil Samuel mencegahnya mengejar saudara kembarnya, Raka.
"Raka mau sama Samuel" lirih Raka pada Papanya.
"Gausah ya, Samuel biar sama Mama. Nanti kita main ke rumah Mama jengukin El" bujuk sang Papa.
"Memangnya Papa mau bawa Raka kemana? Kenapa nggak tetap di rumah aja sama Mama sama Eel?" Tanya bocah berusia lima tahun itu.
Papa hanya tersenyum tipis pada Raka dan mengusap kepala bocah kecil itu, "Nanti kalau sudah besar, Raka juga ngerti kenapa Papa nggak tinggal sama Mama".
"Rakaa! Rakaa! Mama Eel mau sama Rakaa!" Teriak Samuel, dia menangis tersedu-sedu.
"Diam El!"
Malas dengan rengekan Samuel wanita itu menyeret Samuel kedalam rumah.
"Samuel mau sama Raka, Mama!"
Plakk
Tamparan keras mengenai pipi Samuel, terasa sakit dan panas. Samuel berhenti merengek dan menangis dalam diam.
"Kamu dibilangin ngeyel ya! Mama bilang diam tuh diam, gausah ngerengek-rengek kaya tadi! Berisik tahu gak? Pusing kepala Mama!" Bentaknya.
"Tapi ... Raka sama Papa" lirih Samuel.
"Kamu gausah berisik Papa Raka, Papa Raka. Mama gak mau denger kamu ngomong gitu lagi di depan mama" ujarnya.
Samuel mengangguk kecil, dia menyeka air matanya."Sana masuk ke kamar kamu" Perintahnya yang dituruti oleh Samuel.
Samuel memasuki kamarnya, dia menatap fotonya bersama kakak kembarnya. Samuel tak sanggup menahan air matanya, dia memeluk foto tersebut dan berbaring di kasur.
"Rakaaa... Eel sayang Raka" bisiknya pada udara kosong.
One Day..
"MAMA! JANGAN MAA, EEL GAMAU DI KURUNG MA! MAA!!" Teriak anak kecil itu saat Ibunya menyeretnya secara paksa dan mendorongnya kedalam gudang yang gelap dan berdebu.
"Eel takut gelap, Mamaa!"
"DIAM! Kamu tuh bisanya nyusahiin aja! Anak kecil sukanya berantem, malu-maluin aja!" Bentak Seren, selaku Ibu Samuel.
"Tapi bukan Eel yang mulai, Ma! Dia pukul Samuel duluan!"
"DIAM! UDAH BERANI NGELAWAN YA KAMU! MULAI MALAM INI SAMPAI BESOK KAMU MAMA KURUNG!" Ujarnya dan mengunci gudang, sementara Samuel menggedor-gedor pintu meminta untuk dikeluarkan.
Hari semakin gelap, dingin malam menembus melalui lantai yang dingin tanpa diberi alas. Samuel terus merengek tetapi Seren tidak memedulikannya. Samuel kedinginan dan kelaparan, anak yang malang.
"Hiks... Mamaa... Eel lapaar, Papa... Raka, El rindu kalian hiks" gumamnya.
Perut Samuel terasa sangat sakit dan kepalanya pusing, dia tidak tahan dan memutuskan untuk berbaring di lantai yang dingin itu, menutup matanya dan tidur berharap besok Mama membukakan pintu dan memberikan makanan hangat untuk Samuel.
Lima Tahun Kemudian...
Plak!
"Kamu ya! Bener-bener nggak tahu diuntung! Sudah di didik dari kecil, bukannya berterimakasih malah menyebabkan masalah untuk saya." Ujar Seren setelah menampar pipi Samuel dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA AND SAMUEL : Separated Twins
HumorFollow dulu sebelum membaca, untuk mendapatkan update terbaru. "Kalau Samuel diberikan kesempatan untuk kembali ke perut Mama. Samuel akan memilih untuk mati dalam kandungan!" -Samuel Egalaksa- "Maaf membuatmu menunggu, maaf membuatmu harus merasak...