01 - Raka Siscon atau Brocon?

6 1 0
                                    

"Kekasih? Pasangan hidup? Aku tidak memerlukan itu semua. Seluruh hidupku telah dipenuhi oleh adik kecilku yang harus ku lindungi. Aku sangat mencintainya."
-Rakan Qefaro Egalaksa-
••

Eden High School

"Woi budak! Ambilin makanan gue dong!" Pekik Andra pada seorang pemuda dengan paras yang tampan dan sedikit cantik.

"Siapa? Aku?" Tanya pemuda tersebut.

"Ya siapa lagi? Disini yang namanya Samuel Egalaksa kan cuman lo!" Pekik Andra dan tersenyum mengejek.

"Tapi aku kan bukan budak." Ujar Samuel.

"Ck! Nurut aja napa sih? Lo mau ambilin makanan gue apa mau gue pukul lo ha?" Tanya Andra dengan nada nyolot.

"Mmm iya" Samuel tak ingin mendapat masalah, badannya sudah sakit karena selalu dianiaya ibunya. Dia tidak ingin kembali mendapat kekerasan di sekolah.

Samuel bangkit dari kursi dan hendak mengambilkan makanan untuk Andra, tapi sebuah lengan menahan pergerakan Samuel.

"Tunggu! Lo gak perlu nurutin dia Sam. Woi Andra! Lo punya kaki, punya tangan ambil aja sendiri makanan lo! Ngapain nyuruh-nyuruh temen gue!" Ujar Kiera yang dipenuhi emosi.

"Gak Apa-apa Ra, lagian cuman ngambilin makanan doang gue gak masalah" kata Samuel mencoba menenangkan Kiera.

Kiera mendengus, dia menatap nyalang pada Andra dan membiarkan Samuel pergi mengambil makanan untuk Andra.

"Kiera Kiera, kamu ngapain sih masih temenan sama anak goblok kayak dia?" Andra bertanha dengan nada yang terdengar mengejek.

"Suka-suka gue dong mau temenan sama siapa aja, gaada urusannya sama lo"

Kiera mendengus lagi, dia menyantap makanannya dengan perasaan kesal. Tak berapa lama kemudian Samuel kembali dengan nampan berisi makanan dan menyerahkannya pada Andra.

"Iih apaan nih! Kenapa ada sayurnya? Gue gasuka sayur! Balikin ambil yang baru!" Protes Andra.

"Lo kalo ga suka sayur tinggal gausah dimakan! Pake ribetin anak orang segala, ngeselin lu sumpah!" Kiera kembali menyahuti dengan penuh emosi.

"Dah Sam gausah nurutin beban dunia kayak dia, mending lo duduk aja makan makanan lo sendiri" pinta Kiera yang dituruti oleh Samuel.

Mereka menghabiskan makan siang dengan tenang meski Andra sibuk mengomel tidak jelas.



"Mmm ergh... Haaa" Seorang pemuda mendesah berat menatap langit-langit kamarnya.

"Mimpi itu lagi, ugh Samuel... Kamu sudah sebesar apa? Apa kamu masih mirip denganku? Aku harap kamu menjadi sangat cantik haha" pemuda itu menyeringai, dia kemudian bangkit dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Air mengalir melalui shower dan mengguyur tubuh kekar pemuda tersebut, dia mendesah pelan entah apa yang dia lakukan, hingga seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Raka! Lu ngapain anjir ndesah-ndesah, orgasme lu?! Parah, masih pagi jancok!" Pekik temannya, panggil saja dia Yumna.

"Iya gue orgasme, napa mau bantu?" Tanya Raka dari dalam kamar mandi.

"Idih ogah, cepetan mandinya! Udah siang bolong juga, lu bilang mau cari seseorang kan? Buruan kek anjir!"

"Sabar dong Yumna-ku sayang" ujar Raka dengan deep voice nya, membuat Yumna merinding.

Memang Raka ini suka sekali menjahili Yumna, hampir Yumna berpikir bahwa Raka itu Gay.

Raka keluar dari kamar mandi dengan handuk yang tersampir di pundaknya dan keluar hanya dengan celana dalam, rambutnya basah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAKA AND SAMUEL : Separated TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang