"Merlin! Dia sadar...Healer!!!"
Hermione mengejrapkan matanya berulang kali, berusaha menyesuaikan pandangannya dengan cahaya menyilaukan yang seolah menusuk matanya. Dia ingin menggerakan tubuhnya, namun entah kenapa tak bisa. Hermione merasa kaku seperti tubuhnya berada dalam satu posisi untuk waktu yang sangat lama.
Ada berada di mana dia sekarang?
Dan kenapa dia bisa berada di ruangan ini?
"Harry..." Hermione ingin berteriak, namun tenggorokanya terasa sakit.
Ada apa sebenarnya? Apa yang terjadi padanya?
"Astaga, Mione...syukurlah kau ahkirnya sadar."
Hermione melirik perempuan berambut merah yang tiba-tiba datang dan mengenggam tangannya erat. Disampingnya sosok pria berkacamata tersenyum sumrigah menatap ke arahnya penuh rasa syukur.
"Harry? Apa itu kau?" Suaranya semkin membaik membuat kedua orang dalam ruangan itu bisa mendengarnya dengan lebih jelas.
"Ya Hermione ini aku, Harry...apa kau baik-baik saja? Kami mencemaskanmu."
Hermione tak menjawab. Dia hanya menatap wajah pria disampingnya dengan lekat. Pria itu memakai kaca mata persis seperti Harry dengan luka petir didahinya tapi, Hermione tak yakin apakah benar bahwa pria itu adalah sahabatnya Harry Potter. Dia kemudian melirik perempuan disamping pria berkacamata itu. Apakah itu Molly?
"Molly? Dimana Harry, Ron dan Ginny?
Pertanyaan Hermione direspon aneh oleh kedua orang itu. Keduanya saling memandang dengan wajah meringis. Sementara Hermione masih setia menunggu jawaban. Dia ingin bertemu dengan teman-temanya. Apakah perang telah berahkir? Apa mereka baik-baik saja sekarang? Dan kemana mereka? Kenapa mereka tidak berada di sini bersamanya?
"Molly?"
Perempuan itu menghembuskan nafas pelan. Dia melirik pada pria di sampingnya sejenak dan mendapatkan anggukan lemah dari pria itu.
"Hermione, apa kau mengingat kapan terahkir kali kau sadar?"
"Tentu saja aku mengingatnya...kejadianya baru saja terjadi kemarin, bagaimana aku bisa melupakanya?" Hermione lagi-lagi melihat reaksi yang sama, membuatnya bingung, terlebih pada pria yang tampak seperti James Potter yang berdiri di sebelah Molly.
"Ini hal yang biasa. Dia sudah tertidur begitu lama dan mengira kejadian yang menimpanya baru terjadi kemarin," kata Healer yang bertugas, menjelaskan kondisi Hermione.
"Lalu bagaimana sekarang?" pria yang mirip James Potter bertanya, tampak frustasi memandang Hermione yang hanya bisa mengerutkan keningnya tak mengerti.
"Jelaskan pelan-pelan," kata Healer itu sebelum pamit keluar dari ruangan.
Kedua orang itu kembali menoleh pada Hermione. Sorot keduanya penuh keraguan.
"Biar aku yang jelaskan." Perempuan berambut merah itu memegang bahu pria berkacamata dan menepuknya pelan, menenangkan.
"Hermione...dengarkan aku baik-baik, oke?" Tak ada jawaban dari Hermione. Gadis itu masih terlihat begitu kebingungan. "Saat perang, kau terkena mantra yang sama sekali tidak diketahui. Dan karena itu kau mengalami koma selama..." Perempuan itu menjeda ucapanya sejenak, menarik nafas dalam sebelum kembali melanjutkan, "kau koma selama 25 tahun, Hermione Granger." Perempuan itu bernafas legah setelah ahkirnya berhasil memberi tau fakta sebenarnya pada Hermione.
Otak cerdas Hermione tampaknya ikut berhenti bersama gerak tubuhnya sehingga begitu lama memproses penjelasan wanita berambut merah itu. Namun, seketika matanya membelakak lebar, dia bangun dari posisi berbaringnya dan memandang kedua orang disamping tempat tidurnya tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ғᴜᴛᴜʀᴇ ↬ᴅʀᴀᴍɪᴏɴᴇ
FanfictionHermione dan Draco terkena mantra misterius saat perang membuat keduanya pingsan dan harus dirawat di St.mungo. Namun ketika keduanya kembali sadar, mereka melihat keanehan pada diri orang-orang disekitar mereka. _ "Harry? apa itu kau?" _ "Jangan be...