"ayo buat perjanjian. kamu engga akan pernah ninggalin aku" feiliyas_
"jangan menatapku seperti itu, kamu yang meminta ku untuk tidak meninggalkanmu, kan" pitterjix_
"apa kau bahagia dengan hidup seperti itu?" christopher_
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✺÷✺
"Halo, namaku iliyas"
"uda tau"
"eogk?!!"
mata iliyas membola polos. bahkan tangan kecilnya yang terulur saat memberitahukan namanya, ia tarik kembali untuk menutup mulut.
"Kok-kok___" sebelum iliyas menyelesaikan kalimatnya, siswa yang berada dekat dengan iliyas mencela "kan lo barusan ngenalin diri di depan"
"Oiya" sadar iliyas nyengir sampe matanya ilang ngebentuk bulan sabit.
manis banget sebenernya, tapi siswa itu sama sekali tidak melihat ke arah iliyas walau hanya melirik pun tidak.
dia tetep fokus membaca buku di tangan. sedang iliyas nampak memiringkan kepala berusaha mengintip nametag sang siswa.
entah merasa risih atau gimana, siswa itu sepertinya tidak suka dengan iliyas. liat saja irisnya yang menukik melirik iliyas.
tapi iliyas yang polos, dia tersenyum manis padanya "hehe ^^ hai seungmin" tetap saja, anak remaja bernama seungmin itu tidak seperti anak-anak yang lain.
seungmin tetap datar, bahkan berdecak menunjukkan sisi tak peduli atau tak tertariknya.
sementara sam dan lusy, keduanya melihat hal tersebut. lusy menunjukkan mimik kedengkiannya seakan barang berharga miliknya baru saja di rusak oleh seungmin.
Beda lagi dengan sam yang menatap iliyas iba.
di detik itu, pundak iliyas di tepuk oleh seseorang dibelakangnya. anak itu pun menoleh dan mendapati chaeryeong.
"jangan mencoba untuk dekat dengannya" kening iliyas mengeryit tak mengerti mendapat bisikan itu. "dia datang dari kutub selatan"
tawa sam menyembur tanpa rem. walau chaeryeong berbisik, sebagian anak yang berada di sekitarnya mendengar.
mereka menahan mati-matian sampai air mata ingin keluar. tentu lain dengan samie yang tak dapat mengontrol diri itupun menjadi tumbal terkena semprotan guru.
yang lain mengerti dengan joks itu, tapi tidak dengan iliyas. dengan seluruh kepolosannya, anak itu bertanya pada seungmin yang aku sendiri pun yakin kalau seungmin juga mendengar bisikan chaeryeong.
tapi lagi-lagi, seungmin mengabaikan iliyas. "Sudah kukatakan, dia datang dari kutub selatan. dia hanya berbicara dengan teman penguinnya. Dia tidak mengerti bahasa manusia"
lagi-lagi yang lain menelan bibir untuk tidak lepas landas. sedang iliyas mulai mengerti dan tersenyum simpul pada chaeryeong.
Selama dalam pelajaran, sesekali iliyas melirik seungmin. sepertinya, anak itu tidak menyerah untuk dekat dengan seungmin. karena sesekali, iliyas melirik dan berbisik pada seungmin walau anak itu abai.