Bab 2 : Putus

135 16 2
                                    

Sudah 2 jam putri sulungnya berdiri di ujung ruangan dengan muka cemberutnya.

"Minato-sensei, bukankah seharusnya kau membujuk Akari."

"Biarkan saja Obito, anggap saja ia hiasan kantor," ucap Minato yang sibuk dengan dokumen ditangannya.

Akari yang mendengar itu semakin menekuk bibirnya. "Ayah!!"

"Eh patungnya udah bisa ngomong tuh." Minato tersenyum-senyum meledek putrinya.

"Ihh ayah, nyebelin banget deh." Akari membalikan badannya menatap tembok.

"Yah dia rusak lagi, coba cek Obito takut ada baut yang copot."

"Minato-sensei." Obito terlihat canggung dengan situasi saat ini.

Minato meletakan dokumennya dan menatap putrinya. "Baiklah sayang, kamu mau apa?"

"Aku tidak dengar ayah."

Minato mendekati putrinya. "Ada yang mau ramen?"

"Aku bisa beli sendiri!! Ayah ga peka, jelek, pergi aja dari sini!"

Minato melebarkan matanya mendengar hinaan putrinya.

"Ayah harus kembali bekerja sayang, kamu bisa menunggu--"

"Tuan Hokage." Shisui datang dari jendela.

Melihat itu Akari membalikan badannya. "Aku akan menunggu ayah pulang."

Minato menghelakan nafas, Shisui terlihat bingung dengan pacarnya. biasanya ia akan langsung memeluknya begitu ia melihatnya.

"Kenapa dengan Akari?"

"Sepertinya datang bulan." jawab Obito.

Sedangkan wanita yang dituduh datang bulan itu menghentakkan kaki kearah rumah sakit.

"Izumi..." Akari datang mendobrak pintu ruangan itu, tidak hanya ada Izumi, disana juga ada Hana yang sepertinya baru selesai bertugas.

"Hei putri, ada apa? Kenapa wajahmu begitu kesal?" Hana duduk di mejanya, bersiap untuk mendengar curhatan Akari.

"Aku akan putus dengan Shisui. Ini semua gara-gara Ayah!!" Tangisan Akari pecah.

Izumi dan Hana saling melirik melihat tingkah Akari. Sebenarnya mereka tuh sering banget dengar kabar bahwa Akari dan Shisui sudah putus dari orang-orang sekitar mereka. Tapi kali ini berbeda, informasinya didapatkan oleh gadis ini sendiri.

"Hei tenanglah Akari. Apa kau yakin mau putus?"

"Iya!! Aku yakin sekali Hana. Bahkan Kakashi sendiri yang bilang kepadaku."

Padahal Kakashi hanya memberikan informasi bahwa ayahnya memberikan 10 misi. Salah satunya membeli rumah, tapi Akari yang tidak enak malah berpikir ayahnya melakukan ini semua agar Akari bisa putus dengan Shisui.

Izumi menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Akari, sepertinya kau pertimbangkan kembali."

"Tapi ayah sering membuat Shisui kelelahan, aku tidak enak sama dia." Akari menekuk bibirnya.

"Bagaimana kalau kita makan ramen, Hana yang akan membayarnya." Izumi membujuk gadis ini agar kembali ceria.

"HEI!!"

"Tidak, aku tidak mood makan, aku akan pergi aja. Ada sesuatu yang harus aku urus."

Hana dan Izumi menatap kepergian
Akari, bagaimana bisa ramen tak membantu suasana hati gadis itu.

............

Shisui membawa 2 kotak dango ditangannya, ia sedang mencari keberadaan Akari.

Makanan manis pasti akan menghibur suasana hatinya. Ia mendekati akademi, chakra Akari semakin kuat. Shisui melihatnya sedang mengajar beberapa siswa akademi.

Calon Menantu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang