BAB 4

221 27 26
                                    

  "Fyuh...ini yang terakhir..." takemichi menghela nafas sambil merapihkan me ja.

Ia tampak bahagia karena cafe yang buka hari ini cukup ramai, sedangkan si bangke...maksudnya si ganteng hai tani alias momose kini tengah menghi tung uang hasil penjualan cafe hari ini.

"Istirahatlah dulu...momose kau sudah bekerja keras..." takemichi.

"Eh...maaf takemichi-san....tapi aku be lum selesai dengan pekerjaan ini.." ran murung.

"Baiklah...kalau sudah selesai kau bisa temani aku?" Takemichi membereskan kursi.

".....maaf..." ran bingung.

"Temani aku makan siang ran...aku se ring kesepian...maukah ?" Takemichi menggaruk tengkuk lehernya.

Ran tampak berbinar senang mende ngarnya, ia mengangguk cepat.

"Bisa...takemichi-san..." ran semangat.

"Baiklah...aku tunggu di mobil ya...kita akan makan di restoran....ku tunggu momose.." takemichi keluar dan kini merapihkan meja kembali.

Ran sendiri tampak girang mendengar pernyataan takemichi.

"Ah...akhirnya aku akan kencan dengan nya...kyaaa...." ucap ran tertawa baha gia.

Author : bang itu bukan kencan lho..
               Cuman makan siang.....
Ran       : diem ngak (mengacungkan  
                pistol)
Author : O.. ok...lanjut aja 😖😖

Dari pada saya di bunuh langsung end cerita...

Ran sendiri tampak kembali fokus be kerja menghitung uang, tanpa di sadari ia tampak melirik ada 2 orang yang mencurigakan tengah mengawasi takemichi jauh.

"Siapa mereka..." ran sedikit menatap nya curiga.

Seraya di luar, takemichi tampak teng ah bersenandung sambil membersih kan meja luar cafe. Ke dua sosok terse but tampak menatap papan menu yang bertuliskan sudah tutup.

"Tutup ? Cepat sekali..." Sosok itu tam pak kesal.

"Ah...ya tuan ada yang bisa di bantu ?" Takemichi mendekati sosok tersebut.

Sosok itu tampak mengintip takemichi di kacamatanya, sontak terhipnotis de ngan kecantikan takemichi ia tampak diam bersama sosok lainnya.

"Tuan...halo..." takemichi heran.

"Ah...maaf...tadi kami fikir cafe ini ma sih buka..." sosok tersebut menyapanya.

"Oh...maaf tuan..cafeku memang ramai dan banyak juga pelanggan kecewa... ka rena kami sering tutup..kalau boleh ta hu kalian baru ke cafe ini ?" Takemichi lembut.

"Uhum...ya kami sudah 10x kesini...tapi selalu berakhir kehabisan kopi dan roti
...sedih juga...apa harus sering begini.." sosok tersebut berpura-pura sedih.

Takemichi tampak tidak enak, iapun menahan tangan dua sosok itu yang hendak pergi.

"Tunggu tuan...izinkan saya memberi kan menu andalan kami..ini sebagai permintaan maaf saya..." takemichi tampak tidak enak.

"Eh...tidak perlu...lagi pula kami bisa.." sosok tersebut terkejut.

"Jangan khawatir tuan..ini pribadi dari saya...karena anda sudah jauh-jauh ke sini saya akan menggratiskannya...seka rang mohon tunggu.. " takemichi meya kinkan dan memberikan mereka kursi duduk.

"Ta...tapi...tidak perlu...." sosok lainnya panik.

"Jangan khawatir...tuan....ini sebagai ungkapan permohonan saya...apakah anda semua bersedia menunggu..." takekmichi.

MY CINDERELLA (HAITANI RAN X TAKEMICHI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang