Kupikir, aku menjadi penghuni rumah seseorang, akan bahagia disana, membuat kenangan seindah mungkin. Lalu kemudian, aku di tampar hayalan ku sendiri seolah membangunkan ku dari mimpi yang panjang.
Pada akhirnya, aku membangun rumah ku sendiri, sepi, suram, dingin, mencengkram, kadang berantakan kadang rapi, kadang tertawa kadang menangis histeris didalam sana ujung-ujungnya rumah itu diriku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
accedentesiast
PoetryKalo gue tidak di kasih bahagia, itu artinya tuhan maunya gue yang bahagiain orang orang. Itu udah adil, kan ?