Chapter 10

235 15 0
                                    

Case 5 - Badai di Udara

Selama penerbangan kembali ke Seoul, suasana di dalam pesawat terasa damai. Tim sedang menikmati momen santai mereka setelah liburan yang melelahkan. Mereka tertawa, berbicara, dan merenungkan kenangan indah di Bali. Meskipun mereka selalu siap untuk tindakan darurat, tidak ada yang bisa memprediksi bahwa keadaan akan berubah menjadi kacau begitu cepat.

Pesawat terbang melintasi awan biru ketika penumpang mulai merasakan ketidaknyamanan. Sebuah pengumuman dari kokpit memberi tahu mereka tentang beberapa turbulensi yang akan mereka alami. Tim merasa agak curiga, tetapi turbulensi selama penerbangan adalah hal yang biasa. Namun, keadaan semakin parah.

Saat pesawat semakin goyah, penumpang mulai panik. Kru pesawat berusaha memberikan bantuan dan memastikan bahwa semua orang tetap di tempat duduk mereka. Tiba-tiba, lampu pesawat mati, meninggalkan kabin dalam kegelapan total. Alarm darurat berbunyi, dan situasi semakin sulit untuk diatasi.

Seungcheol segera memerintahkan tim untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Mereka memakai alat-alat pelindung dan menyusun strategi. Wonwoo dan Mingyu bertugas untuk mengecek keadaan di kabin dan mencari tahu penyebab kegagalan sistem.

Saat mereka berjalan melalui lorong pesawat yang gelap, mereka menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Suara-suara yang mencurigakan terdengar di sekitar mereka. Mereka beralih ke modus stealth, bergerak dengan hati-hati, mencoba untuk tidak menarik perhatian dari potensi tersangka.

Seokmin, dengan keahliannya dalam teknologi, mencoba untuk mengakses sistem pesawat. Namun, ia menemui kesulitan karena kegelapan dan keadaan darurat. Dalam situasi tersebut, hanya sedikit informasi yang dapat diperoleh dari panel kontrol.

Ketegangan semakin meningkat ketika salah satu penumpang mulai berteriak dan mengakui bahwa dia melihat seseorang yang mencurigakan di kabin belakang. Wonwoo dan Mingyu segera bergegas ke arah yang ditunjukkan penumpang tersebut.

Saat mereka mendekati bagian belakang pesawat, mereka melihat seorang pria yang mencoba untuk bersembunyi di antara penumpang lain. Pria itu tampak gelisah dan mencurigakan. Mingyu dan Wonwoo menyadari bahwa situasi ini jauh lebih serius daripada yang mereka duga.

Sambil mencoba berbicara dengan pria itu tanpa menarik perhatian penumpang lain, Wonwoo dan Mingyu mulai menyelidiki tasnya. Di dalam tas itu, mereka menemukan peralatan yang mencurigakan dan bahan peledak yang terpasang dengan cermat.

Dalam kepanikan setelah menemukan bahan peledak, Mingyu segera menanyakan kepada tersangka di mana dia meletakkan bom dan bagaimana cara menonaktifkannya. Namun, pria itu tetap diam, mungkin mengharapkan situasi yang semakin tegang dapat membantu pelariannya.

Saat pesawat melewati turbulensi yang hebat, tim kehilangan keseimbangan mereka. Tersangka dengan cepat memanfaatkan kesempatan ini dan berlari ke toilet pesawat. Dengan tergesa-gesa, dia mengunci pintu toilet dari dalam, menyusul dengan suara ketuk yang keras dan tertawa mencemooh dari balik pintu.

Mingyu, Wonwoo, dan tim lainnya bereaksi dengan cepat. Mereka menyadari bahwa waktu menjadi faktor kunci, dan mereka perlu menemukan cara untuk mengamankan pesawat dan mencegah aksi teroris tersebut.

Seungcheol segera berkomunikasi dengan kru pesawat, memberikan instruksi untuk menutup akses ke area toilet dan memastikan bahwa penumpang tetap di tempat duduk mereka. Sementara itu, Wonwoo dan Mingyu mencoba berkoordinasi dengan kru pesawat untuk membuka pintu toilet dari luar.

Tersangka terus mengejek mereka dari dalam toilet, mengancam akan meledakkan bom jika mereka tidak mundur. Mingyu berbicara dengan penuh tekad, mencoba mendapatkan informasi lebih lanjut tentang keberadaan bom dan cara menonaktifkannya.

PROFILER'S SIMPHONY [MINWON FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang