010

1.4K 240 21
                                    

Tapi sama aja. Minwo yang tetap kalah.

Slurrpp

[Name] menyeruput mie nya dengan mantap, dengan jahyun yang santai makan disebelahnya.

Minwo menghela nafas dengan berat, salah musuh wak:).

[Name] menelan mie nya lalu melihat keduanya. "Um, udah ini aku pulang ya, cape juga di spam chat sama kakek".

Jahyun reflek melihat dengan mengerutkan keningnya.

Minwo juga reflek melihat dengan bingung.

"Hah?/apa?".

[Name] menghela nafas lelah saat kedua lelaki itu barengan menyaut. "Aku udah ini pulang. Jahyun, nanti bajumu aku kembalikan ya sesudah ku cuci dari rumah".

Jahyun terpaksa mengangguk kecil meskipun merengut.

Minwo merangkul bahu [name] dengan sok asik. "Aku akan merindukanmu~". Dramatisnya.

Sedangkan sang gadis hanya mengerutkan kening dengan kesal dan mendorong minwo menjauh. "Sok asik lu badut".

"Ngaca asu".

→←

"Makasih udah anterin, jahyun". Senyum nya dengan manis.

Jahyun membalas senyuman [name] dengan senyuman singkatnya. "Selamat malam".

"Selamat malam!".

Lalu jahyun mulai pergi dengan sepedanya, mengayuh secepat cahaya.

[Name] pun masuk kerumah, tidak dikunci, mungkin kakek dan adik kembarnya sedang pergi atau apalah.

Dengan mengendap endap [name] masuk ke kamarnya, sialnya dia malah menabrak dada bidang yang lebar lelaki didepannya.

"Aduh". Ringis [name] sembari mengusap keningnya.

Yang di tabrak menaikan alis dengan heran. "Hello, lady".

[Name] mendongak, betapa kagetnya dia melihat owen didepannya, tunggu.. Apa yang dia lakukan?.

"Kau.. Ngapain disini?!". Ujar [name] menahan rona merah di pipinya. Tentu saja mereka menggunakan bahasa Inggris sekarang.

Owen mengusap belakang lehernya dengan canggung. "Aku mencari shelly, ternyata dia tidak ada, karena pintu terbuka, jadi aku tunggu saja disini agar tidak ada maling".

"Ah iya.. Mencari shelly ya.." Ucap [name] terakhir, dia menggunakan bahasa koreanya di akhir sehingga lelaki itu kebingungan

Dia menghela nafas dengan kasar. "Kalau begitu aku bertanya, kau ngapain ke korea?". Sinis gadis itu.

Owen memperlihatkan apa yang digenggamnya, kalung liontin dengan simbol berlian dibawahnya itu membuat [name] tersentak.

"Ini punyamu kan?".

[Name] mengerutkan kening dengan bingung. "Kau repot repot banget ampe harus kesini".

"Jangan terlalu percaya diri, aku juga cuman mau bertemu shelly awalnya.". Datar owen yang membuat hati mungiel seseorang retak disini.

[Name] mengambil kalungnya dan memutarkan bola matanya dengan malas meskipun menahan tangisannya. "Makasih".

"Ya"

[Name] menatap owen dengan penuh harap, tetapi dia sudah kenyang makan harapan.

"Uhm.. Berapa lama kau disini?". Tanya [name] dengan senyumannya.

Tentu saja yang disenyumin tidak terpengaruh. "Hanya sehari. Besok pagi aku akan pulang".

[Name] mengangguk setuju. "Kalau begitu aku ke kamar ya, dahh". Senyum nya.

"Untuk apa aku membalas dadah mu, sana pergi". Dingin owen.

[Name] melihat dengan datar, dia menghela nafasnya kesal lalu berjalan dan masuk ke dalam kamarnya.

Menahan mata yang berkaca-kaca itu, sialnya dia malah menutup matanya dan bersender pada pintu sehingga air matanya keluar.

"Hiks.. Owen kont*l".

Tingg!!
Ting!
Tingg!

[Name] dengan malas membuka handphone nya dan melihat notif.

"Jahyun?".

[Name] membuka chattan nya.

Jahyun👹

|Hey
|Kau sudah tidur ya?
|Yang benar saja
|Rugi dong

HIKS, APAA?!|

|Suasana hatimu sedang buruk?

Ngga, poteq dikit|

|Yaudah ku jemput lagi mau?

GAUSAH|
Read

[Name] cemberut lalu melempar handphone nya ke kasur dan langsung berbaring tengkurap, menenggelamkan mukanya di bantal.

- - - - -

To Be Continued

୭₊˚★ [𝐍𝐚𝐦𝐞] 𝐒𝐜𝐨𝐭𝐭 | ᴡɪɴᴅʙʀᴇᴀᴋᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang