011

1.6K 243 22
                                    

Tok
Tok
Tokk!

Dengan kesal [name] membuka pintu, dia kaget melihat owen didepannya.

[Name] reflek melihat dengan datar. "Apa?".

"Di luar, ada cowo yang nyariin". Santai owen ke [name].

[Name] cengo, dia langsung lewat dari sebelah owen, tidak lupa menyenggol lengan lelaki itu yang membuat owen kebingungan.

[Name] membuka pintu, dia melihat jahyun di depannya dengan sepeda.

"Hai". Singkat jahyun.

[Name] mengerutkan keningnya. "Kau ngapain disini?, udah malem lagi".

Jahyun menyodorkan kantong plastiknya ke [name], dengan bingung [name] mengambilnya. "Apanih".

"Eskrim. Kau tadi bilang di chat, kalau kau sedang berpoteq hati, aku tau kalau kau badmood, mangkanya kubeliin eskrim".

[Name] berbinar ingin menangis. "HUAAA JAHYUNNN!!!". [Name] berlari kedepan dan memeluk jahyun.

Yang dipeluk tentu kaget + salah tingkah, tapi jahyun tetep peluk balik dan ngelus kepala [name].

"Ada apa disini". Owen bersandar di pintu, menyilangkan kedua tangannya dan melihat kedua orang di depannya dengan dingin.

[Name] kaget besar, tapi jahyun, dia melihat owen dengan bingung sekaligus tidak suka.

[Name] menoleh ke owen dan cemberut, dia tetap memeluk jahyun. "Mengganggu saja".

Owen mengerutkan keningnya. "Siapa lelaki yang kau peluk?".

Jahyun juga mengerutkan keningnya, tapi dengan kesal, diam diam ia mengeratkan pelukannya pada [name].

"Uhm.. Temanku, hehe". Cengir [name]

Ada yang pecah, tapi bukan kaca.

Jahyun menggerutu dalam hati, sedangkan owen melihat dengan bingung.

"Cepat dong kek! Lama banget sih cuman tutupin pintu mobil doang!".

Owen, [name], jahyun reflek melihat ke sumber suara.

"Eh? Jahyun-". Kata kata shelly terhenti di sana saat melihat [name] yang berpelukan dengan jahyun.

Waduh

Shelly mengerutkan kening dengan tidak suka. "Kak [name] kenapa memeluk jahyun?!". Ucap shelly menahan tangisnya.

"Ada apa disini-". Kakek [name] terdiam melihat apa yang ada di depannya.

[Name] reflek gugup, dia langsung mendorong jahyun sedikit sehingga pelukan itu terlepas. "Uhm.. Tidak apa apa..".

"Hiks.. Kakak jahat!". Shelly menangis dan berlari masuk kerumah, tidak sengaja ia menyenggol lengan owen.

"Shelly!!". Kejar owen dengan panik.

[Name] langsung cemas.

"Sebenarnya ada apa disini". Kakek [name] yang berada di belakang jahyun, mengeluarkan aura gelapnya.

Sedangkan jahyun dan [name] merinding melihatnya.

"Uhm.. Kakek.. Anu.. Itu.. Aku lagi kesal, terus, jahyun beliin aku eskrim, terus aku peluk, tidak salah bukan?". Rengek [name] ke kakeknya dengan mengeluarkan puppy eyesnya.

Kakeknya reflek mengsoft. "Ah begitu ya~, yasudah ayo masuk cepat, kasian adikmu jadi sedih lho~".

[Name] mengangguk, dia melihat ke jahyun lalu tersenyum. "Terimakasih eskrim nya, jahyunn".

Jahyun mengangguk dan tersenyum tipis. "Sama sama".

Lalu jahyun pamit, dia juga takut dengan aura kakek [name] yang diberikan kepadanya.

[Name] pun kembali masuk kerumah dengan menggengam plastik yang dikasih oleh jahyun tadi.

Dia langsung kaget saat melihat owen yang memeluk shelly, shelly yang menangis menenggelamkan mukanya di ceruk dada owen.

[Name] mengerutkan kening dengan kesal, dia menghela nafas dengan berat. "Shelly..".

Yang dipanggil reflek menoleh dan sesegukan.

[Name] tersenyum dan mendekat ke arah adik kembarnya itu, dia duduk di sebelah keduanya.

"Ini, untukmu saja". Senyum [name] sembari memberikan plastik isi eskrim yang dikasih oleh jahyun.

Shelly melihat. "Ini apa?".

"Jahyun membelikan nya untukmu, jangan salah paham". Ujar [name] dengan senyuma dusta nya.

Shelly berbinar. "Jadi tadi aku salah paham?".

[Name] tersenyum dan mengangguk.

Owen mengerutkan kening dengan bingung. "Apa yang kalian bicara kan?".

Shelly tersentak, dia melebarkan matanya lalu mendorong dada owen hingga yang didorong reflek jatuh. "Ouch, fuck!".

[Name] meringis melihatnya, sedangkan kembarannya melihat owen dengan sinis.

Shelly reflek langsung nempel ke [name], dia melihat kembarannya dengan puppy eyes. "Hiks, maafkan aku tadi ya~, aku terlalu terbawa suasana, soalnya tadi aku kesel banget~".

Kalau kembar mah, apa aja dimanapun sama semua, mood nya bisa sama juga ya ternyata.

[Name] tersenyum hangat dan mengangguk, diam diam dia merendam rasa sakit saat mengingat adiknya yang tadi menangis dipelukan owen.

Intinya, menurut [name], shelly tidak salah, disini dia yang salah menyukai orang yang menyukai adiknya sendiri.

Tetapi, dia tetap mencintai owen, bagaikan putri kedua yang melihat Ksatria yang memberi bunga terhadap putri pertama di altar kerajaan, dia sanggup melihat putri pertama bahagia meskipun dia tidak bisa melihat dirinya bersama ksatria, karena ksatria itu telah memilih putri pertama.

Tapi, siapa yang tidak tau bahwa ada pangeran di belakang yang menunggu putri kedua, dia membiarkan putri pertama menyukainya, padahal, sang pangeran menyukai putri kedua dari sebrang sana.

Kisah cinta yang rumit, tidak ada yang tau kedepannya siapa yang akan bersama.

Shelly tersenyum senang dan memeluk kembarannya disampingnya, mereka kembar, mereka tidak bisa bermarahan terus.

Owen menggerutu dibawah dengan segala umpatan britsh nya.

"Hadeh, cucu kembarku ini benar benar sangat menggemaskan". Gumam kakek [name] di sebrang sana.

Shelly berbinar lalu merangkul lengan [name] dan mengajak berdiri. "Yok! Makan di kamar, aku bagi nih!".

[Name] tersenyum. "Yok!!".

Owen meringis. "Hey kalian mau kemana?! Shelly, aku datang kesini untukmu lho~ jahat banget~". Dramatisnya.

Shelly melihat dengan tidak suka. "Aku tidak menyuruhmu kesini ya, bodoh".

[Name] tersenyum canggung. "Sudahlah shel, ayok ke kamar!".

"Ayok!!". Shelly langsung merangkul [name] dan masuk ke kamar dengan cepat.

Owen menghela nafas dengan kasar, dia mengusap wajahnya dan duduk lagi di sofa. "Hahh aneh, kenapa shelly tadi menangis saat nerd didepan tadi memeluk [name], si nerd itu pacarnya shelly kah? Tidak bisa dibiarkan.".

Owen mengeluarkan aura gelapnya.

- - - - -

To Be Continued

୭₊˚★ [𝐍𝐚𝐦𝐞] 𝐒𝐜𝐨𝐭𝐭 | ᴡɪɴᴅʙʀᴇᴀᴋᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang