"Ngapain lo disitu?" Tanya Bima kebingungan
Dia tadi ketiduran di sofa depan, dan terbangun karena ada orang yang teriak-teriak manggil-manggil ketan. Kira dia ada penjual ketan bakar lewat, makanya dia keluar niat nya sih mau beli.
Bina masih berdiam diri menatap Bima yang sekarang sudah mendekat kepadanya "Kenapa nangis?" Tanya Bima dengan nada lembut sekali
Tangan Bina dengan cepat mengusap air matanya "K-kucing gue ilang" jawab nya dengan suara serak habis nangis
Alis Bima terangkat, ah jadi Bina yang teriak-teriak manggil ketan. "Nama kucing lo ketan?" Tanya Bima
Bina ngangguk membenarkan lalu segera mengeluarkan ponsel nya memperlihatkan foto kucing abu-abu "Yang ini, lo ada liat gak? Udah dua hari gak balik ke rumah, tetangga gue ada yang liat tadi pagi tuh di sini" ujar Bina
Bima mengambil ponsel Bina melihat lagi kucing yang di maksud "Ah pagi tadi gue liat sih nih kucing, masuk ke rumah gue. Udah dua hari juga diem di rumah gue" jawab Bima
Mata Bina seketika berbinar mendengar ucapan Bima tentang kucing nya "Terus sekarang mana?" Tanya Bina
"Siang tadi pergi, gak tau kemana. Tapi biasanya sore juga suka balik lagi ke sini, mau nunggu?" Tanya Bima menawari
Bina langsung ngangguk setuju, akan dia tunggu sampai kapanpun dimana pun asal ketan ketemu. "Ya udah sini, tunggu di rumah gue aja" ajak Bima berjalan lebih dulu
Bina berjalan ragu-ragu, tapi kalau gak nunggu di rumah Bima dimana lagi? Ini udah sore bentar lagi juga malem, masa harus berdiri di pinggir jalan.
"Masuk sini" panggil Bima kepada Bina yang masih berdiam diri di depan gerbang rumah nya
Bima yang faham pun kembali keluar rumah dan berjalan menuju gazebo kecil di depan rumah nya "Nunggu di sini aja, jangan di depan sana. Ngehalangin jalan, kalau ada orang lewat juga pasti kaget kalau liat lo berdiri di situ" tegur nya
Bina menurut langsung mendekat ke arah Bima, dia duduk berjarak cukup jauh dari Bima. Meskipun dia naksir pemuda ini tapi tak bisa di pungkiri jika rasa takut nya kepada Bima itu ada, mengingat Bima masih anggota geng di sekolah nya, Bina gak mau nanti di sekolah malah di gangguin sama geng nya.
"L-lo sendirian di rumah?" Tanya Bina memecahkan keheningan
Bina menutup mulut nya, rasa penasaran dia selalu saja membuatnya jadi di ujung tanduk gini. "Sorry" ucap Bina segera menunduk ketakutan
Bima melirik kecil ke arah Bina, ada senyuman tipis terukir di bibir nya. "Hmm Papah gue udah meninggal 5 bulan yang lalu, mamah lagi ada dinas ke luar kota kalau Kakak gue kuliah dan ngekos di luar kota" jawab Bima entah kenapa malah jadi cerita gini ke Bina
Bina ngangguk-ngangguk kecil "Lo gak kesepian?" Tanya nya lagi
Bahu Bima terangkat menunjukan jika dirinya tak kenapa-napa "Udah biasa juga sih, dua hari kemarin ya nggak soal nya ada kucing lo dateng ke sini. Tadi nya mau gue adopsi tapi dia pake kalung" jawab Bima berterus terang
Mendengar jawaban itu Bina jadi merasa tenang, mengetahui jika ketan baik-baik saja dan melakukan hal baik. "Kucing lo kenapa di kasih nama ketan?" Tanya Bima
Senyuman di wajah cantik Bina terukir mengingat kembali kenangan pertama dia bersama kucing abu kesayangannya itu "Soal nya warna bulu nya mirip warna ketan, terus dia juga suka banget mainin beras ketan" jawab Bina antusias sendiri
Berbincang tentang Ketan selalu bikin dia lupa diri, Ketan yang sudah menemani dirinya di saat bahagia atau sedih, Ketan lah yang mendengar semua keluh kesah nya, bahkan Ketan juga yang dengerin ocehan Bina saat dia kesenangan waktu pulang di anter Bima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just U |Doyoung X Haewon|
FanfictionTOLONG DI INGAT CERITA INI MURNI KHAYALAN AUTHOR NYA, GA ADA SANGKUT PAUT SAMA IDOL YANG DI JADIIN VISUALISASI. Sudah hampir 2 tahun Duta menyimpan rasa kepada seseorang yang dia kenal saat MPLS dulu, sayang nya dia harus memendam perasaannya itu ka...