8. Bentuk Cinta

48 15 26
                                    

"Tidak ada yang bisa mengalahkan ketulusan cinta seorang kakak kepada adik perempuannya, ia akan lakukan apapun, bahkan bila perlu memberi nyawa sebagai taruhannya."

-Author

-Author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Disclaimer! ⚠️
🌰 Sedikit mengandung bambang 🌰
Kalau mau banyak bawangnya sambil dengerin instrumen nya yaa (⁠ ⁠T⁠_⁠T⁠)⁠\⁠(⁠^⁠-⁠^⁠ ⁠)

-----oOo-----

"Kakak lagi! Kakak lagi! Kakak aja terus! Mama tuh nggak ngerti perasaan Karina!"

"Bukan begitu, Nak. Dengerin-"

"Kenapa lagi?"

Ditengah perdebatan ibu dan anak itu, Om Harris yang baru saja pulang dari kantor menyela perkataan istrinya, mencoba mencari tahu apa yang tengah keduanya bicarakan.

"Papa juga! Gak pernah dengerin perkataan Karina, papa selalu-"

"Hey hey hey, tenang dulu. Kamu sadar gak sih kamu tuh selalu marah-marah? Bisa jelasin dulu ini ada apa?" ucap Om Harris sambil memegangi kedua bahu Karina.

"Kak Maroon, Pa! Ini baru hari pertama dia udah bikin ulah di sekolah! Aku malu tahu gak!" teriak Karina, marah.

"Apa? Apa? Kakakmu bikin ulah apa?"

Karina mengambil napas sedalam mungkin, dia mengatur dadanya yang sesak. "Dia... Berani-beraninya dia meluk salah satu kakak kelas paling populer di sekolah aku. Dia... Dia ngelakuinnya di depan banyak orang, Pa!"

"Dan itu bikin kamu malu?" tanya Om Harris.

"Ya iya lah! Aku malu!"

"Kenapa harus malu? Kan orang-orang nggak tahu kalau Maroon itu kakakmu? Bukannya kamu yang minta rahasiain hal itu?"

Karina terdiam, dia memang sadar akan hal itu namun tetap saja dia malu, mau bagaimanapun Maroon tetaplah saudara kandungnya dan apa yang dia lakukan di sekolah hari ini tentu saja membuatnya marah.

"Tapi tetep aja aku malu! Secara Kak Maroon nggak kenal sama Kak Maira, Pa!"

"Tahu darimana? Siapa tau Maroon udah kenal duluan, kan?" enteng Sang ayah, kemudian berlalu menuju sofa.

"Papa apaan sih? Kan papa sendiri tahu kalau Kak Maroon tuh nggak punya temen, maksud aku dia gak punya temen normal selain temen-temen autisnya itu." ucap Karina sebelum berlalu naik ke lantai dua.

MAROON [Lai Guanlin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang