488 DAYS [Ongoing]

prolog

Happy reading 🤍

"ih nyebelin bocil"

Selama ini, Alara menduga sudah menemukan tokoh utama dalam cerita cinta nya namun itu semua hanya di angan angan nya

Alara gadis berparas cantik, berkulit putih. Orang menganggap bahwa Alara adalah gadis yang sangat beruntung namun ternyata sebaliknya

Bisakah Alara menemukan tokoh utama itu??
"Mungkinkah aku meminta kamu tetap berada di sisi ku selamanya?"

__________

Deg!!

Alara tersentak dengan apa yang ia lihat. Jantungnya seolah berhenti berdetak melihat kejadian ini.
"G-gak gak mungkin" Air matanya kini tak dapat terbendung, air mata itu lolos mengenai pipi gadis itu, hatinya remuk bagaikan dihujam batu besar

"Gakkk ga mungkin ini semua pasti aku salah lihat" gadis itu perlahan menjauhi tempat itu, ia berlari dengan nafas yang tersengal-sengal ditengah malam yang sunyi. Tidak tahu harus kemana pikirannya kini kacau

"Aaaaaaa"
Bugh..

Tubuhnya dihantam oleh sebuah truk dan kini ia terpental sejauh 3 meter, ia melihat samar samar orang orang yang berkerumun mengelilinginya.
"Ga mungkin" gadis itu perlahan mulai kehilangan kesadarannya

"Astaghfirullah alaraaa" teriak seseorang dari sebrang jalan

"Pak bu tolongg!!"

Alara kini dibawa ke rumah sakit kota menggunakan mobil ambulance ditemani oleh dira sahabatnya sementara itu supirnya menghubungi pihak keluarga

"Kamu kenapa bisa begini al" tangis Nadhira pecah melihat kondisi sahabatnya yang begitu parah

———————

"Suster dokter tolong darurat!!" Teriak Nadhira berusaha memanggil petugas rumah sakit

"Astaga ayo cepat bawa masuk"perintah salah satu suster membawa masuk Alara yang tidak berdaya itu bersama dengan empat suster yang lain

"Dok disana ada pasien korban kecelakaan tabrak lari" salah satu suster berusaha untuk memanggil salah satu dokter yang bertugas pada malam itu dan dokter itu masuk kedalam ruangan UGD untuk menangani Alara

"Dok dok saya mohon selamatkan sahabat saya" Nadhira memohon kepada dokter tersebut dengan air mata yang bercucuran

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan sahabat kamu" dokter berusaha menenangkan Nadhira

Selang beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruangan dengan raut wajah yang panik
"Terdapat pendarahan yang parah pada pasien akibat benturan yang sangat keras pada saat kecelakaan oleh karena itu, kami harus melakukan tindakan operasi pada bagian kepala pasien"

"Lakukan yang terbaik untuk sahabat saya dok"

"Tindakan operasi ini memiliki resiko yang sangat besar oleh karena itu kami mohon untuk keluarga pasien mengisi formulir persetujuan operasi di resepsionis, jika tidak kami tidak akan melakukan tindakan ini"

"Dok gabisa saya saja dok"

"Maaf tidak"

"Nadhira" seorang wanita memanggil Nadhira dan berlari ke arahnya dengan panik

"Tante Alara tan" ucap Nadhira kepada kedua orang tua Alara

"Ada apa dok bagaimana keadaan anak saya?" tanya mamah Alara panik

"Pasien Alara harus segera dioperasi dan ibu harus menandatangani surat persetujuan di resepsionis" jelas dokter kepada mamahnya Alara

"Baik dok tolong segera lakukan yang terbaik untuk anak saya"

Note: ini adalah murni dari karya aku tidak ada copy paste dari pihak manapun, tulisannya masih bertakan heheh, DILARANG MENIRU