♥
│
│
│📖📖📖📖📖
23
Jena memang ingin tinggal di apartemen nya namun ketika mengetahui jika lani hamil Jena memutuskan untuk tetap tinggal bersama keluarganya.
Lani hamil itu adalah kabar bahagia buat keluarga nya namun tidak untuk Jena , bahkan ia tidak percaya jika anak itu adalah anak juan, sempat terlintas di pikirannya jika lani dan juan telah melakukan hubungan yang tidak akan bisa di pisahkan lagi, yang dalam artinya juan mencintai lani begitupun sebaliknya.
Jena tertawa hambar, dia tidak tau apakah ini patut membuatnya merasakan kebahagiaan itu atau malah membenci sepasang suami istri yang saling mencintai itu.
Perempuan berbaju coklat itu memutuskan keluar dari dalam mobilnya, ia merasa panas di dalam seperti akan membakar kulitnya jika dia terus berada di dalam mobil itu.
Cuaca sedang tidak baik saat ini seakan tau jika Jena pun merasakan hal yang sama, hatinya tidak baik-baik saja saat ini.
Jena menikmati setiap tetesan air yang jatuh ke kulitnya menikmati pergantian suhu badannya dari panas menjadi dingin membuatnya menutup kedua matanya yang sudah meneteskan air mata kepedihannya.
"Andai awan itu tau bagaimana belajar menjadi kuat, mungkin dia tidak akan pernah menangis lagi " batinnya .
***
Lani berlari sambil memegang handuk putih di tangannya kaki wanita itu berlari dengan cepat tidak mempedulikan jika saat ini ia sedang hamil.
" jangan lari kak " tegur Jena ketika lani telah ada di depannya.
" kamu kenapa bisa basa gini, bukan nya kamu naik mobil, kenapa bisa basah? " tanya lani khawatir.
Jena tersenyum mendengar nya, sebenci apa pun ia dengan takdir , takkan ada yang bisa menyaingi rasa sayang nya terhadap kakaknya itu .
Seketika bibir itu berhenti merekah kala matanya memandang pada perut lani yang belum membesar.
Satu kalimat terlintas di kepalanya jika lani hamil anak juan.
Jena kembali menatap lani, ia memandangi wajah cantik itu, dengan rambut pirang serta mata hitam yang begitu indah, bibir tipis dan merah serta kulit yang putih, lani begitu sangat cantik Jena iri dengan itu semua, ia sangat ingin bisa menjadi lani walaupun hanya semenit saja, ia ingin merasakan cinta dari juan walaupun hanya semenit.
" jen, jawab kok bengong? "
" tadi aku kepingin mandi hujan " ucapnya sambil tersenyum manis pada lani.
Lani membuang nafasnya kasar.
" kamu mau sakit? , yaudah masuk sana ganti baju sama mandi "
" oke "
" langsung mandi Jena, nanti kamu sakit loh "
" iya "
Jena melangkah menuju kamarnya, ia ingin mandi takut jika kakaknya akan memarahinya jika tidak melakukan apa yang di perintahkan.
Takdir tak selamanya indah, cinta tak selamanya terbalas, hati tak selama nya bahagia, kehidupan tak selamanya sama.
Ada kala nya semua apa yang di harapkan tidak akan pernah terjadi membuat rasa semakin hancur mendapatkan kesesakan yang menghancurkan hati secara perlahan.
Itulah yang Jena rasakan saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
˙Maaf˙ ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭ Revisi
Teen FictionMaaf Karena aku terlalu mencintaimu apakah ini salah?, Menyimpan rasa cinta pada seorang pria yang mungkin tidak akan pernah bisa bersama kita itu salah?. hal yang pertama kali harus kita lakukan adalah meminta maaf pada diri kita sendiri. ...