21. Cinta sebenarnya

1.8K 72 2
                                    

Happy reading 🌷

*Tandai typo atau kata yg salah pliss biar pas revisi mudah. Cukup kalian komen dikata yg salah atau typoಥ_ಥ

*
*
*

***

"Assalamualaikum.."salam zarah keluar dari rumah milik kedua orang tuanya

Perlahan gadis itu menghapus air matanya, disaat taksi yang ia pesan, Abyan baru saja sampai bersama Darren. Arghh!! Sialnya Abyan tak mengetahui bahwa zarah ada di dalam taksi yang sudah berlalu!!

Darren hanya menunggu didalam mobil, sampai Abyan berdiri didepan pintu hendak mengetuk, namun pintu terlebih dahulu terbuka, Abyan sedikit terkejut melihat wajah Abraham mertuanya yang nampak marah

"Tadi istrinya sekarang suaminya, ada apa?"tanya Abraham menoleh sekilas.

"Maksud ayah? Zarah ada kesini?"

"Baru saja pulang sambil menangis, kenapa? Anda tidak senang?"

Alis Abyan terangkat mendengar ucapan mertuanya, menangis? Zarah menangis karna apa? Siapa yang membuatnya menangis, yang paling anehnya, mertuanya sangat jauh berbeda sikapnya, apa yang sebenarnya terjadi? Bahkan ia tidak dipersilahkan masuk kedalam rumah untuk duduk.

Abraham tersenyum sinis, "jangan pernah bawa gadis itu kemari lagi, bukankah sesuai perjanjian? Jika aku memberikan dirinya pada mu, kalian tidak akan membiarkan dia kembali kesini, aku tidak sudi"

Sontak Abyan emosi tak terima istrinya diperlakukan tidak pantas bahkan dibenci, karna kebodohan jalan fikir orang tua istrinya, mereka melupakan bahwa zarah anaknya. ayah macam apa Abraham ini? Tidak ada sopan santun bagi Abyan jika orang itu sama sekali tidak bisa menghargai istrinya, mau mati pun Abyan hajar ia tak takut penjara "jaga omongan anda" peringat Abyan dengan tatapan menajam.

Tangan pria itu sudah terkepal saat itu, namun sebisa mungkin ia tak menghajar mertua bajing*n nya.

"Lalu? Peduli apa saya Abyan.. tidak sopan sekali kamu menatap saya begitu padahal saya mertuamu, lagian, tidak perlu lah kau bela bela wanita itu, toh kau menikahinya didasari oleh perjanjian karna kau iba pada nasibnya bukan?"

"Abyan, nasi sudah menjadi bubur, mau sebaik apapun dia padaku, tetap bagiku dia pembunuh yang layak dibenci, jika bukan kau menikahinya, mungkin ku biarkan seumur hidup dipesantren sampai mati!"

Tak tahan mendengar ucapan Abraham, Abyan langsung membogem rahang Abraham, anehnya. Abraham tidak melawan hanya diam, dengan begitu Abyan semakin mudah untuk menghabisinya Mungkin?  "Ayah macam apa kau! Ingin menelantarkan anaknya sendiri? Hei! Anda jauh lebih dewasa dari saya, seharusnya anda tau bagaimana berfikir secara dewasa dengan logika, anda memikirkan ego sendiri, suatu saat kau akan menyesal Abraham"

"Satu lagi, aku menikahi Putri mu karna cinta ku, dan melengkapi agamaku, jika kau mengatakan karna perjanjian, anda salah besar"

Tak ingin menjadi perhatian seseorang, Abyan memilih pulang karna Darren sudah mengkode bahwa sedari tadi zarah terus menelfon HP nya yang tertinggal dimobil.

"Ayo pulang bang, kak fatuz udah nelfonin dari tadi, aku gw berani ngangkat"

"Gua gue, kayak anak kota saja, biasanya juga kamu berbicara baku" cibir Abyan melengos masuk ke mobil tanpa menunggu Darren

Kebahagiaan, Untuk Zarah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang