EP:1

4 0 0
                                    

Pemandangan menunjukan di dalam gang, dgn 3 orang yg terluka sehabis berkelahi dan ada 5 orang tergeletak pingsan. Salah satu dari trio terlihat mengangkat kerah baju orang yg tidak berdaya dgn tatapan intimidasi

???: "kalian berpikir bisa menang hanya karena jumlah kalian banyak?" Adegan berpindah ke 45 menit yg lalu"

dibawah terik matahari siang yang teramat panas, terlihat ketiga orang sedang beristirahat di tempat pos ronda. salah satu dari mereka mengeluh, "Gerard , ngapain juga lu ngajakin kita kesini?" kata teman Gerard. "sorry ya Vale&Fajar, Gua tadi mikir disini lebih adem ketimbang didalam kelas haha" Gerard menjawabnya sambil ketawa, "yaudah balik kekelas, daripada nanti kita mateng" balas Rizky. "Guys gua ada saran nih, mendingan kita sekalian beli es didepan sekolah Sma situ, kan lumayan dekat daripada harus ke kantin dalam sekolahan kita" Saran Vale kepada kedua orang tersebut, mereka setuju dgn saran si Vale.

Sampailah mereka di kantin depan sekolah tersebut, "Bre gua utang ke elu dulu yak, duit gua ketinggalan dikelas" Rizky bilang kepada Gerard. "bilang aja lu mau utang bayarnya besok njir" "Ini beneran woy, nanti dikelas langsung gua ganti dah" Pada akhirnya Gerard yang membayar esnya. Saat mereka ingin keluar dari kantin Vale sengaja ditabrak oleh komplotan salah satu dari komplotan 5 orang sehingga membuat esnya tumpah ke bajunya

"Maksud lu apaan mas, sengaja nabrak sahabat gua" Gerard berbicara sambil memegang pundak orang yang menabrak tadi. "Ngapa lu gak terima?" Jawabnnya "Ya kagaklah, kalo lu mau gelut sini gua tantang", "Oh lu mau jadi sok jagoan, kita ke gang aja biar gua bisa ngehajar lu sampai puas", Gerard melihat teman-temannya untuk memastikan apakah mereka mau, Jawaban mereka berdua adalah setuju dgn gerakan menganguk sekali

Pergilah mereka ke gang yg bener-bener sepi dan jauh dari keramaian. "nah kita udah samp-" bilang Gerard sebelum ada tinju yang melayang hampir mengenai wajahnya, Gerard sontak melayangkan pukulan ke perut orang tadi "oh pantesan tadi mau ke gang sepi, ternyata mau main kotor, kukira keras ternyata kertas" Gerard sambil mengejeknya dengan lidah terjulur dan mata dipejamkan satu

"Ini kagak ada rasanya, pukulan macam apa itu" Orang tadi terlihat pura_pura menahan rasa sakit dengan kaki yang bergetar, "Awokwokwokwok, keliatan banget pura-puranya, lu mendingan balik dah, ke mamah maksudnya awokwok" Gerard memprovokasinya "Dasar banyak omong" Gerard berhasil memprovokasinya, dia melihat kesempatan yaitu pertahanannya ada celah, saat orang tersebut ingin memukulnya, Gerard mengindarinya dan dengan cepat memukul perut orang tersebut yang membuatnya pingsan. Tanpa diduga 4 orang temannya tadi ikutan menyerang ke tiga trio tersebut

Dalam waktu singkat mereka berhasil mengalahkan 4 orang tadi, dan kembali ke adegan seperti awal cerita tadi, Gerrard:"kalian berpikir bisa menang hanya karena jumlah kalian banyak?" Adegan berpindah ke 45 menit yg lalu" angkat Gerrard sambil mengintimidasinya. Gerard terlihat ingin melayangkan pukulannya lagi namun dicegah oleh Rizky "udah gak usah ditambah, dia udah KO ko, nanti malah jadi masalah serius"

"Yaudah sih, terus esnya tadi gimana?" tanya Gerarrd

"Ya... gak tau juga, cuma perkara es murah doang kali" Jawab Rizky sambil mengusapkan kedua jarinya ke dagu

"BTW, ini kita kapan balik ke sekolah" Tanya Vale, wajah kedua orang tersebut langsung jadi pucat seketika

"Lah iya ya, kita kan masih sekolah" mereka berdua melihat HP Gerrard dan jam menunjukan jam 13:30 yang artinya mereka terlambat 30 menit, sontak paniklah ketiga trio tersebut, lalu bergegas lari kembali kesekolah, namun  sesampainya disekolah. satpam gerbang tidak memperbolehkan mereka masuk

beruntungnya mereka, guru BK mereka tepat ingin masuk ke dalam sekolahan "Bu izinkan kami masuk" trio tersebut memohon sambil berlutut bak seperti jenderal yang meminta perintah dari sang raja, tentu saja guru BK mereka tidak mengijinkannya, namun karena mereka tampak memelas akhirnya bisa masuk, dgn syarat membersihkan WC terbengkalai di sekolah

"Buset, tau begini mendingan gak usah tadi" dalam hati Rizky

"Aghhhhh, mati gua cium bau disini" ucap dalam hati Gilang

"Daijobu" Vale sambil mengacungkan jempolnya kepada dua orang tadi untuk menyemangati mereka, seolah sudah tau akan begini. akhirnya mereka pun pergi untuk melakukan hukumannya, selama 1 jam penuh akhirnya mereka sudah membersihkannya "fyuhhh... setidaknnya gak kena alpha karena telat" ucap gerrard

mereka melanjutkan jam pelajaran hingga hampir pulang

"Pengumuman... Pengumuman dari sekolah... Gerrard Gilang,Rizky dubois, Valeria. Siswa yang namanya disebut nanti diharapkan datang kekantor BK sekarang juga"

"Yaelah baru aja mau pulang" Keluh Gilang dgn sedikit kekesalan yang terpancar dari raut wajahnya

Ketua kelas menghampiri mereka dgn langkah yang berat serta dgn memasang wajah membara,  "kalian bikin ulah apa lagi anjir, dari kemarin gua kena marah wali disuruh merhatiin kalian, gua cape asli. lusa kemarin kalian manjat tembok sekolah sampe kejar kejaran sama satpam sekolah, kemarin mecahin jendela pas main bola, hari ini apalagi tingkah kalian wahai trio pembuat diriku stres!!!?" wajah ketua kelas merah seperti ingin menghantam kepala mereka, tapi apa daya tubuhnya yang pendek tersebut tak bisa menghantam kepala mereka

"Lu yang ladenin coba, gua udah males nih"

"napa gua kocak, yang mecahin kaca kemari kan elu, pasti dia ngomel karena lu mecahin kaca"

"ey... kemarin kalo lu gak ketahuan satpam dia juga gak bakalan kena marah sama wali"

"dih... yang ngide gitu kan elu"

"i-iya sih haha" Gerrard tertawa seperti tak punya beban "ya udah deh gua ladenin. "wahai ketua kelasku yang cantik nan imut, janganlah engkau marah. wajahmu yang cantik akan menjadi merah seperti tomat yang matang to-" sebelum Gerrard menyelesaikan sebuah puisinya langsung dipotong dengan sadis oleh ketua kelas

"basi" -_- sambil memasang tidak menarik

"celaka, kenapa dia tak mempan?, apa dia bukan manusia" kaget Gerrard, diiringi tawa kedua temannya yang menyaksikan puisi Gilang gagal, tiba2 muncul guru BK yang ,menyuruh ketiga orang itu untuk cepat cepat ke ruangan BK, singkat cerita sampailah mereka ke ruangan BK dan yang ada didalam adalah Kepala sekolah, serta 4 orang yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya

"kalian pernah liat mereka gak?" tanya Valeria sambil berbisik dgn mereka

"gua kek pernah liat yang satu iti deh di TV"

Valeria melirik sedikit nama salah satu orang disana, terkejutnya dia setelah mengetahui nama tersebut "gak mungkin itu mereka"

"siapa?" bisik Gerrard dan Rizky

"Foster Andrea, seorang intel terkenal yang biasanya menangkap seseorang dgn cara tidak terduga"

"Sepertinya saya tidak usah menyebutkan nama mereka, pasti anak muda seperti kalian tau dia siapa kan"

"maaf bu guru BK yang terhormat waktu kami saat ini benar benar mepet, alangkah baiknya kita tidak usah berbasa basi disini" aura orang tersebut terasa mencekam dan dingin seperti menjadi satu hal tak karuan

"Baiklah bapak Foster Andrea, silahkan saja langsung ke intinya" Bu guru BK mempersilahkan bapak tersebut langsung ke intinya

"Baiklah anak anak, kalian aku rekrut menjadi intel bagiku dan bagi negara kita, aku sangat berharap kalian dapat mempertimbangkan tawaran yang langka ini, Bagaimana apa kalian siap?"

"Baiklah anak anak, kalian aku rekrut menjadi intel bagiku dan bagi negara kita, aku sangat berharap kalian dapat mempertimbangkan tawaran yang langka ini, Bagaimana apa kalian siap?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hingga Akhir Nada -Fiksi Remaja-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang