♥
│
│
│📖📖📖📖📖
24
7 bulan telah berlalu, lani dan keluarganya merayakan 7 bulan kehamilannya acaranya hanya di hadiri oleh kerabat dan keluarga saja.
Itu adalah permintaan lani dan kedua orangtuanya serta suaminya setuju akan hal itu , lani memang tidak suka acara 7 bulanannya terlalu heboh, sederhana tapi dapat membuatnya bahagia melebihi dari apapaun itu sudah lebih dari cukup .
Jena melihat lani dari kejauhan, perut kakak nya itu sudah membesar bahkan tubuh lani manambah lebih sedikit berisi dari biasanya, namun tetap saja kecantikan dari dirinya tidak pernah menghilang . Jena tersenyum melihat nya, dan terasa sakit kala juan mencium tangan lani dengan mesra.
Jena melihat dari tatapan juan terhadap lani jika pria yang ia cintai itu begitu mencintai kakaknya, Jena menggigit bibir bawahnya ia tidak kuat dengan kenyataan yang terasa pahit ini.
Jena merasakan tangannya di genggam seakan menyalurkan kekuatan dalam dirinya, ia menolehkan pandangan nya pada ravin lalu tersenyum seakan mengatakan terimakasih pada sahabatnya itu yang selalu ada saat ia butuh.
" kamu pasti bisa! " ucap ravin menyakinkan pada Jena jika dia bisa bebas dari juan selamanya walaupun butuh waktu yang lama.
Hati Jena menghangat mendengar ucapan itu, di sandarkan nya kepalanya pada bahu sahabatnya itu betapa ia begitu menyayangi ravin namun rasa sayang itu tertutup oleh cintanya pada juan sehingga ia tidak sadar jika dia juga mencintai ravin .
" makasih ya vin " ucap Jena tersenyum pada ravin, dan cowok itu hanya menganggukkan kepalanya.
***
Acara 7 bulanan itu telah selesai, dan semua keluarga nya sudah masuk kedalam rumah untuk beristirahat karena jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, mereka pasti merasa capek karena seharian tidak berhenti di acara 7 bulanan lani, sedangkan jena berada di luar bersama ravin yang berbaring di samping nya menatap indahnya langit malam saat ini.
Kedua sahabat itu berbaring di atas rumput halaman belakang rumah jena sambil menikmati hembusan angin yang menerpa tubuh mereka .
Ravin tidak menatapi bintang ia memfokuskan matanya pada Jena yang saat ini begitu cantik menurutnya, ravin ingin sekali Jena mencintai dirinya melebihi cintanya terhadap juan, ia tersenyum tersadar jika rasa sakit di hatinya hadir membuatnya melupakan keinginannya itu.
" jen, ada yang mau aku bilang ke kamu , dan aku yakin kamu udah tau selama ini " ucap ravin pada jena yang masih betah menatap bintang yang bertaburan di atas mereka.
" apa??! " tanya nya tanpa menoleh pada ravin yang sudah menatapnya dari tadi.
" aku cinta sama kamu "
Kedua mata jena melebar mendengar pernyataan itu dari ravin, bukannya ia tidak tau jika ravin suka padanya namun jena tidak menyangka jika ravin akan mengungkapkan nya saat ini.
Ketika jena ingin menoleh kan wajahnya ke samping ia di kejutkan dengan jarak antara wajahnya serta ravin begitu dekat membuat jena menahan nafasnya, dan mengedip-ngedipkan bulu matanya.
" maaf kalau kamu terkejut, aku gak butuh jawaban dari kamu jen, aku cuman mau mengungkapkannya aja sama kamu, biar hatiku lega karena udah melepas sebuah harapan yang gak bisa untuk aku miliki " ucapnya lalu tersenyum manis.
" maaf ya vin karena aku kamu juga merasakan sakit itu, maafin aku " ucap Jena menyentuh lembut wajah ravin, cowok itu menutup matanya menikmati sentuhan jari-jemari lembut Jena yang menyentuh mata, pipi,hidung dan berhenti di bibirnya " vin kamu mau menunggu? " tanya Jena membuat ravin membuka matanya " tunggu sampai aku lepas dari bayangan juan, aku janji setelah itu aku mau kita nikah "
" jen?! " tanya ravin tidak percaya dengan semua ucapan Jena.
" aku serius, aku mau nikah sama kamu asal kamu mau nunggu sampai aku lepas dari semua penderitaan itu" ucap Jena yakin dengan ucapannya.
Ravin tersenyum bukan karena bahagia tapi karena tidak percaya jika Jena benar-benar akan menikahi dirinya dan melupakan juan.
" aku akan bantu kamu " ucap ravin tersenyum manis pada Jena yang juga tersenyum padanya, lalu ravin menarik Jena masuk kedalam pelukannya di peluknya perempuan itu lalu di kecupnya singkat kening perempuan yang sangat ia cintai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
˙Maaf˙ ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭ Revisi
Teen FictionMaaf Karena aku terlalu mencintaimu apakah ini salah?, Menyimpan rasa cinta pada seorang pria yang mungkin tidak akan pernah bisa bersama kita itu salah?. hal yang pertama kali harus kita lakukan adalah meminta maaf pada diri kita sendiri. ...