025

2 1 0
                                    




📖📖📖📖📖

25

8 bulan telah berlalu, Jena bahagia melihat perkembangan dari lani dan bayi yang masih berada di dalam kandungannya.

Wanita hamil itu kini semakin cantik di tambah perut buncit nya membuat Jena semakin gemas pada kakak nya itu.

" aku pergi dulu ya kak, Hati-hati di rumah sendirian kalau ada apa apa langsung kabarin suami kakak atau aku atau mama sama papa "

" iya " balas nya tersenyum lembut membuat Jena terikut untuk tersenyum.

" aku pergi ya "

" oh iya jen, kakak boleh pinjam laptop kamu yang ada di kamar ada urusan yang mau kakak selesaikan, laptop kakak lagi rusak "

" yaudah ambil aja di kamar, aku pergi ya kak "

" Hati-hati "

Jena pun pergi meninggalkan lani, ia pergi dengan mobil pribadinya, setelah kepergian Jena lani langsung saja masuk menuju kamar Jena.

Ketika masuk laptop itu tepat berada di meja kamar Jena, wanita hamil itu pun mengambil nya namun mata nya teralihkan pada suatu buku yang bersampul coklat yang terletak tepat di samping laptop itu, yang sampulnya tertulis sebuah kata.

" buku harian " ucap Jena ketika mengingat jika buku harian nya tertinggal di samping laptopnya.

Tanpa fikir panjang perempuan berbaju biru itu memutar balek arah kembali menuju rumahnya sebelum lani mengambil dan membacanya ia takut jika lani tau kalau cinta pertama nya itu adalah juan suami nya sendiri.

Ketika dirinya telah sampai di depan rumah dengan gerakan cepat ia langsung keluar dari mobil itu tanpa menutup kembali pintu mobilnya, Jena berlari tanpa henti menuju kamar nya, dan masuk kedalam nya.

" ini maksudnya apa jen" ucap lani ketika Jena membuka pintu kamarnya dan melihat lani berdiri dengan buku hariannya yang di pegang oleh lani, serta kondisi cewek hamil itu saat ini tidak baik-baik saja.

" kak " sungguh jantung perempuan berambut hitam itu berdetak begitu kencang ada rasa takut di dalam hatinya, ketika melihat lani berdiri sambil memegang buku harian miliknya di tambah air mata wanita hamil itu sudah keluar dengan begitu deras, siapa yang tidak menangis jika tau adik yang selama ini ia sayangi mencintai suaminya sendiri. membuat hati Jena menjadi sakit melihatnya.

" ini apa maksud nya jawab jen ? " tanya nya lagi dengan suara yang terbata-bata seakan menahan tangis nya agar tak keluar.

" kak " ucap Jena lagi ia mendekat berusaha untuk memeluk lani.

" jangan dekati aku, jawab maksud nya ini apa, kamu suka sama juan hah jadi selama ini laki-laki yang kamu cintai itu juan ?! "

" kak "

" JAWAB JENA!! " bentaknya dengan nada suara yang tinggi.

Jena menangis, menangis bukan karena bentakan lani melainkan benar-benar merasa bersalah akan apa yang sudah ia lakukan.

" maafin aku kak, aku gak bermaksud, aku.. Aku gak tau kalau juan itu dulu pacar kakak, aku gak tau kalau dia pacar kakak, "

" kamu suka sama juan "

" kak maafin aku, aku gak bermaksud kak "

" jawab iya atau enggak Jena bukan alasan, kamu suka sama juan ?! "

Berat, sungguh berat hati Jena jika harus mengatakan iya, bagaimana pun juan sekarang sudah menjadi suami kakaknya.

" maafin aku kak "

Lani menangis, ia mengingat semuanya, dimana Jena bercerita padanya dia telah menyukai seseorang yang tidak mencintainya, tidak mengenalnya, ada rasa sakit di hatinya jika mengingat itu, ia pun sekarang mengetahui jika laki-laki yang sudah membuat adiknya itu jatuh cinta pada pandangan pertama itu adalah suaminya sendiri, juanda Bima putra pratama.

" kamu suka sama juan? " tanya nya lagi

" kak ".

" jawab iya atau enggak jena " air mata lani terjatuh begitu deras membasahi pipinya ia sudah tidak kuat menahannya , dia cuman mau dengar apakah Jena masih mencintai juan atau tidak.

" iya, aku suka sama juan " ucap jena tegas.

Jika lani ingin mendengar kata iya, maka Jena memberikan jawaban itu.

Lani tertawa mendengar nya, dipandang nya wajah adiknya itu, ia merasa bersalah karena tidak tau jika laki-laki itu adalah juan, lani lari keluar dari kamar Jena.

Ia lari seakan tidak peduli pada kandungannya, Jena mengejar perempuan itu berusaha menghentikan lani, namun sebelum itu terjadi lani sudah pergi menggunakan mobil miliknya pergi entah kemana membuat Jena menjadi khawatir akan terjadi sesuatu pada lani

Ravin

Nama itu terlintas di pikirannya, Jena langsung menghubungi ravin menyuruh pria itu datang menjemputnya. Dan memberitahu semuanya apa yang sudah terjadi antara dirinya dan lani yang membuat lani pergi dari rumah menggunakan mobilnya.

˙Maaf˙  ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭  RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang