[BL - END] Bertransmigrasi Sebagai Kucing Penjahat

Bab 79

Krisis

***

Sakit kritis?

Tepat pada saat ini.

Fu Xiao mencibir dalam hatinya, itu terlalu kebetulan.

Sekretaris Zhang, yang mengikutinya, segera berjalan ke sudut dan menelepon segera setelah dia mendengar berita itu.

Saat itu, dia menutup telepon dan Fu Xiao datang dan berkata, "Tuan Fu, orang-orang kami telah dikonfirmasi. Kondisi orang tersebut memburuk dengan cepat dan dia tidak dapat bertahan hidup hari ini."

Apakah ini hanya kebetulan?

Fu Xiao menyipitkan matanya dan berkata kepada Sekretaris Zhang: "Biarkan orang-orang kita bersiap dan datang sesuai dengan rencana yang telah direncanakan."

Entah itu suatu kebetulan atau tidak, dia tidak akan menganggap entengnya.

Sekretaris Zhang berkata dengan tatapan tegas, "Saya akan menyiapkannya."

Perjamuan hampir selesai, dan orang-orang pergi satu per satu. Tidak masalah jika Tuan Fu pergi saat ini.

Mereka hanyalah sekelompok rakyat jelata dan selama mereka berani mengambil tindakan, mereka tidak akan pernah kembali.

Di taman, keluarga lelaki kecil gendut itu siap berangkat.

Xiao Tanggao itu memegang permen di mulutnya dan merasakan rasa manis menyebar di mulutnya.

Dia melompat dari pria gemuk kecil itu dengan puas, mengangkat kepala dan dadanya, mengayunkan ekor kecilnya yang berbulu halus dan berkata, "Meong."

Datang dan bermainlah denganku lebih sering di masa depan.

Lelaki kecil gendut itu mengusap tangannya yang sakit dan berdaging dengan wajah sedih, menyentuh sakunya yang kosong setelah dirampok, dan menyesal telah melarikan diri.

Dia seharusnya tidak terpesona oleh tubuh berdaging kucing putih yang terlihat begitu mudah untuk disentuh.

Dia sangat menyesal!

Para tamu bubar satu demi satu.

Xiao Tanggao menoleh dan mencari sosok Fu Xiao, bertanya-tanya apakah dia telah menemukan hadiahnya.

Namun kucing putih itu mengelilingi ruang perjamuan beberapa kali dan tidak melihat bayangan Fu Xiao.

Kemana Fu Xiao pergi?

Tiba-tiba, terdengar suara mobil melaju di luar, dan Xiao Tanggao berbalik untuk melihat.

Di samping garasi taman, mobil eksklusif Fu Xiao perlahan-lahan dan diparkir di tengah taman.

Xiao Tanggao mengangkat kepalanya dengan bingung.

Apakah Fu Xiao?

Apa yang dia lakukan saat ini? Xiao Tanggao sangat merasakan ada yang tidak beres.

Tidak, dia ingin mengikuti Fu Xiao.

Tapi apakah Fu Xiao setuju?

Setelah bergaul satu sama lain akhir-akhir ini, Xiao Tanggao mengetahui bahwa Fu Xiao sebenarnya adalah orang yang sangat tangguh.

Fu Xiao selalu memberikan kelonggaran kepadanya dalam banyak hal yang tidak penting, tetapi untuk beberapa masalah prinsip, Fu Xiao tegas dalam perkataannya dan tidak akan pernah meninggalkan ruang untuk negosiasi.

Seperti mengontrol pola makannya.

Jika Fu Xiao tidak setuju, tidak ada ruang untuk perubahan.

Xiao Tanggao berjalan menuju taman, dan pengemudi mobil itu keluar. Dia bukanlah pengemudi yang sama yang dikenal Xiao Tanggao di masa lalu.