BAB 17

31 4 1
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH

Boy kini sedang berada di parkiran motor dan hendak menjalankan motor miliknya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Boy kini sedang berada di parkiran motor dan hendak menjalankan motor miliknya itu. Tak lama kemudian ikky pun datang menghampiri dengan cara berlari.

"Boy tunggu." Teriak ikky dari kejauhan

"Kemana aja sih, di cariin di di kelas gak ada." Tanya boy

Ikki pun tiba di hadapan boy dengan nafas yang ngos-ngosan " _hufftt_ sorry kalo lu nyariin. Tapi gue tadi dari belakang kelas."

"merokok?." Boy mengangkat sebelah alisnya

"Tau aja."

"Ketahuan guru gak lucu kyy, bisa bisa lu masuk ruang BK."

"Iya iya, gue cuma Khilaf kok." Ujar ikky dengan cengiran tengil di wajah nya.

"Yaudah ayo naik cepetan." Perintah boy

Ikky pun menaiki motor boy untuk pulang bersama di karna kan motornya yang masih di bengkel.

Tanpa berlama lama lagi, boy pun segera melajukan motor milik nya.

Awan mendung kini menemani langkah demi langkah Ayesha. Entah mau kemana ia pergi, ia terus berlari tanpa arah tujuan.

Ayesha pun sudah tidak sanggup untuk terus berjalan, tubuh nya pun terjatuh ke jalan.

Tak lama hujan pun turun membasahi tubuh Ayesha, seakan tau suasana hati nya.

Ayesha terduduk di tengah jalan yang sepi, tidak ada satu pun kendaraan yang melintas disana. Air mata nya terus berjatuhan yang tersamarkan dengan air hujan yang turun.

Dengan tatapan kosong dan tubuh yang terduduk di jalan, di sertai air hujan yang semakin deras membasahi tubuh Ayesha. Ia terus memikirkan kejadian sepulang sekolah tadi.

"gak mungkin, pasti dia cuma bohong kan?." Lirih Ayesha.

"GAK MUNGKIN." Teriak Ayesha dengan kedua tangan mencengkram kuat kepalanya.

Boy kini tengah mengendarai motornya setelah mengantar Ikky pulang ke rumah nya. Hujan deras tidak menghalangi niat boy untuk terus melajukan motor nya itu.

Sebenarnya saat di rumah Ikky, ia di tawari untuk mampir sejenak karena cuaca yang gerimis dan hendak hujan, namun boy menolak dan bersikeras untuk tetap pulang dan menerobos gerimis itu.

Namun di perjalanan pulang hujan pun semakin lebat, tapi lagi dan lagi ia tidak menghiraukan hal tersebut.

Di tengah perjalanan menuju rumah, boy melihat seorang gadis yang terduduk di tengah jalan yang sepi dengan keadaan yang basah kuyup di guyur hujan.

2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang