02; Festivities And Entertainment.

2 0 0
                                    


Mengesankan.

Merupakan kata pertama yang terlintas di kepala-nya, saat menatap ke Langit malam, sektor hiburan Hongzhou, yang kebetulan merupakan rute terdekat mereka ke kediaman para rumah Mihye. 

Lentera dilayangkan, sementara warna kuning ber-cahayanya menyala, berpadu dengan kunang-kunang bagaikan bintang terang yang tak tergapai, mengerlipkan dirinya di langit gelap yang terlihat tak berujung.

Rombongan para Cerenadrix, berada tepat didepan dirinya, sementara ia dan beberapa staff tak-inti lainnya, menetap dan menjaga dari sisi belakang rombongan. Nyanyian dan tarian terlihat- dan terdengar dari tiap sudut sektor ini. Sektor dan kawasan favorit para pejabat berposisi tinggi- dengan sebutan 'Kota Surga'. Bukan hanya dari segi keindahan- tidak. Namun juga dari segi 'layanan', dan 'hal' sebagainya. 

Mata miliknya mengintai bagaikan elang. Sementara dirinya membaur di kerumunan rombongan bagaikan seseorang yang biasa- bukan seorang bangsawan ber-skandal yag diasingkan dari istana atas percobaan pembunuhan Selir baru 'milik' Kaisar. Sungguh, Wanita yang jelita itu sangat menjebak. 

Pikiran Chengze beralih ke saat itu- hari, jam, dan waktu itu. Beberapa waktu sebelum tuduhan ditimpakan olehnya. 

Wanita licik berparas anggun, bagaikan bunga lotus di malam yang sunyi. Dirinya terlihat rapuh, bagaikan sebuah biji kenari, yang dipoles tiap saat. Matanya biru gelap miliknya, seindah bulan purnama pertama, dan kulitnya semulus porselain impor eropa. Suara-nya menyelisik, bagaikan ada seekor ular yang mencekik-mu, saat mendengar-nya. Kata-kata tak akan mampu keluar.

Sewaktu itu, tangan wanita itu menggenggam sebotol vial berisi cairan- gelap, yang terlihat...Aneh,. Setidaknya, bagi mata seorang prajurit terlatih Kaisar, benda itu terlihat begitu. Tertangkap mencoba menyisipkan beberapa tetes, ke gelas teh sang Kaisar yang akan berkunjung malam itu. Miris, bahwa tiada orang lain yang berperan sebagai saksi, saat itu. 

Percobaan diskusi, dan timbal balik, beserta banyak tawaran yang menggiurkan, di iming-iming kan oleh wanita tersebut. Kecaman yang diungkapkan oleh Chengze, saat ia menolak, masih terngiang di telinga milik-nya sendiri. 

"Tak kukira, Anjing sang Kaisar akan secermat ini." Kata pertama baginya. Bagi-nya, kata itu bukanlah hinaan, melainkan pujian. Namun, cara wanita itu mengatakannya, membuat sedikit amarah meninggi dalam diri Chengze. "Aku tak akan berbasa-basi denganmu, karena secara logis, kau sudah mengetahui maksud tindakanku." Selir brengsek tersebut mengumandangkan tawa kecil, yang menggema ditelinga Chengze. 

Ia tahu- ia telah terperangkap dan masuk jebakan perempuan itu. Laba-laba licik itu. Sekali engkau terjerat ke jaring-nya, harapan untuk merangkak keluar dari situ, adalah suatu upaya yang menghabiskan nafas. 

"Para '3 Kanselir' tidak akan menaruh kepercayaan mereka kepadamu, kau sadar kan?" Sang perempuan itu tersenyum. Senyum paling mengerikan, dan terindah- yang pernah ia saksikan seumur hidup-nya.

"Mana yang akan mereka percaya? Seorang pria yang pingsan, berlumuran alkohol.." Kata-nya menggantung- saat Chengze menyadari sesuatu. Hal yang meningkatkan sensitivitas nya bukanlah rasa takut-nya. Melainkan gas dari dupa aroma-terapi yang dari tadi mengoarkan asap ke penjuru ruangan. Namun bagaimana wanita ini tidak terpengaruh..?

Mata-nya memerah, sebelum pandangan-nya mengabur. Tubuhnya lemas, sementara ia menghempaskan tungkai-nya kelantai beralaskan karpet bulu. Nafas-nya membara, sementara kepala-nya pusing. Hal tersebut membuat pikiran-nya simpang-siur. 

Dia sekarang paham- rencana wanita itu. Membuatnya pingsan, dan melumuri diri-nya dengan alkohol. Berpura-pura teraniaya, dan saat Kaisar masuk, ia akan melihat tubuh tak-sadar prajurit pengawal pribadi-nya, tergeletak di kamar Selir-nya. Bersimpah alkohol, yang membuatnya terlihat memabukkan. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 05 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The court of beauty and betrayal.Where stories live. Discover now