BAB 3.1

1.1K 139 2
                                        

Aera berdiri diam dengan bantuan Jangsoo di sisinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aera berdiri diam dengan bantuan Jangsoo di sisinya. Menunduk dalam tidak berani menatap kain putih yang telah menyelimuti Ibu Park dan salah satu Sersan yang telah menyelamatkannya itu.

Aera tidak sempat meratap nestapa layaknya teman-temannya yang lain. Pikirannya kembali ribut pasal rencana yang tak terlaksana.

Sebenarnya apa yang salah? Kenapa Aera selalu gagal? Mengapa ketika adegan genting ia malah terlelap? Pingsan? Apa ia tidak boleh mengubah?

"Yang kalian lihat hari ini adalah penyebaran bola-bola yang jatuh dari langit. Bola-bola  kecil tadi menyerang dan melahap orang-orang."

Suara dari letnan Lee membuat Aera menengadah. Bagaimana jika letnan Lee yang tahu semuanya? Sempat terpikir untuk ia memberi tahu segalanya kepada letnan itu, namun apa ia akan dipercaya? Bisa saja dia dianggap gila.

"Dan kalian sedang dilatih untuk melawan bola-bola itu."

Ah tidak. Manusia itu yang ada nanti semakin membebani mereka dengan latihan. Aera mungkin akan dipercaya. Seratus persen ia atau seratus persen tidak. Namun apapun itu letnan Lee yang tidak tahu cara berkomunikasi dengan anak-anak sekolah menengah yang tengah rewel-rewelnya dan tak mau mendengar ini yang ada akan semakin keras.

Suara berisik dari sebuah gang menginstrupsi keributan dari rasa terkejut teman-teman Aera pasal "latihan melawan bola".

Atas perintah dari letnan Lee semuanya bersiap posisi menembak. Begitupula Aera yang bersiap menembak di samping Aesol.

Sementara letnan Lee memberi aba-aba Aera mengulurkan tangan menuju senapan Aesol. Memasang pengaman dengan dalih ada sesuatu di sana agar gadis lugu itu tak sadar. Yah, setidaknya ia akan membantu Aesol agar tidak terus disudutkan kawan-kawannya.

"Tahan tembakan!"

DOR!

Aera berjingkrak kaget mendengar suara tembakan dari belakang.

Ketika Ilha berlari panik ke arah Haerak yang jatuh terduduk. Aera sendiri menatap tak percaya Youngsoo yang barusan menembak. Apa lagi ini?

 Apa lagi ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DAS : VIVA LA VIDA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang