"Papa, tadi ada guru baru disekolah Jie" seru seorang anak laki-laki saat perjalanan pulang sehabis dijemput oleh sang papa di sekolahnya
"Wah iya kah? terus gurunya baik ga sama Jie?" anak yang ditanya menganggukan kepalanya cepat
"baik banget papaa, pak guru memberi Jie dan teman-teman coklat, pak guru juga ganteng banget papa hihi" demi Tuhan, bagi Renjun-sang papa- anaknya yang antusias terlihat sangat menggemaskan, ia cubit pelan pipi Jisung
"Karena Pak guru udah baik sama Jie, Jie juga harus berbuat baik sama Pak guru ya" dan dibalas anggukan kembali dari sang anak
setelah percakapan kecil itu, sepasang Papa dan anak ini kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah, sembari sesekali bercanda dan tertawa, terlihat sangat harmonis
...
Setelah sekitar 15 menit kemudian, mereka pun sampai di rumah lalu berganti pakaian, selama Jisung sedang berganti pakaian, Renjun membereskan isi tas anaknya, ia tersenyum saat melihat bekal yang ia bawakan untuk Jisung, sudah habis di makan oleh sang anak
setelah membereskan isi tas anaknya lalu mencuci kotak bekalnya, Renjun segera bersiap-siap untuk kembali ke tempat ia bekerja, lalu ia menghampiri dan mengetuk pintu kamar sang anak
"Jie, apa udah siap? Ayo kita ke rumah uncle Jeno"
"Yeyyyy, udah papa, ayo kita berangkat sekarangg, Jie kangen sm uncle Jeno" teriak Jisung saat membuka pintu yang dibalas kekehan gemas oleh sang Papa
"Kajja!"
Mereka pun berangkat menuju rumah Jeno, untuk menitipkan Jisung, selama 1 jam perjalanan merekapun sampai dirumah Jeno
tok tok~
"Jen, ini aku Renjun, ada Jie juga" ucap Renjun, tak perlu waktu lama, pintu itupun terbuka, menampilkan sesosok laki-laki berperawakan tinggi, tampan, namun acak-acakan karena baru bangun tidur
"UNCLE NONO" teriak Jie yang langsung memeluk Jeno
"Hohoho, Raja kecilnya paman" ucap Jeno seraya menggendong Jisung
"Kamu mau balik ke kantor ren?" tanya Jeno, sambil menurunkan Jisung dari gendongannya, Jisung pun langsung berlari masuk
"Ya, yang seperti kamu lihat Jen, kalau aku ga balik ke kantor, terus gaji aku dipotong, Jisung mau makan apa?"
"Gapapa ren, lagipula aku bisa ngerti posisi kamu, jadi ga masalah kalau sesekali kamu izin ga hadir, bukannya aku bilang begini karena aku ga mau dititipin Jie lagi, tapi ini buat kesehatan kamu ren"
Iya, Jeno adalah sahabat sekaligus CEO dari tempat Renjun bekerja
"Tenang aja Jen, aku kuat kokk, gimanapun ini semua demi Jisung, kalau aku ga kuat, gimana aku bisa ngehidupin Jisung?" Jeno yang mendengar ucapan Renjun hanya bisa menghela nafas lalu mengusap kepala Renjun
"Aku bisa ngehidupin kamu sama Jisung, ren" ucap Jeno yang di balas anggukan dan senyuman kecil dari Renjun
"Maaf Jen, aku ga mau repotin kamu, kamu udah banyak bantu aku selama ini, dari aku masih hamil Jie, sampe Jie besar sekarang, kamu bisa dapet yang lebih pantes dari aku untuk kamu Jen" lagi-lagi Jeno menghela nafas, usahanya kembali ditolak
"Ya udah kalau gitu Ren, gih berangkat, jam makan siang udah selesai, nanti kamu keburu dicariin anak-anak"
"Iya Jen, aku berangkat dulu ya, Jiee, Papa berangkat kerja lagi ya"
"IYA PAPAA PAPAII" teriak Jisung dari dalam rumah
"Yaudah, aku pamit ya Jen, segeralah masuk kerja Jeno, jangan mentang-mentang kamu bos, bisa jadi seenaknya masuk ga masuk" ucap Renjun kembali yang dibalas kekehan olej Jeno
"Iya ya Renjunieee, dah sana, hati-hati"
setelah itu Renjun segera bergegas masuk mobil dan berjalan menuju tempat kerjanya, tak perlu waktu lama Renjun pun sampai dikantornya dan bergegas menuju meja kerjanya
"Hah cape banget" ucap Renjun sesampainya di meja kerjanya lalu duduk, saat sedang menetralkan nafasnya, dia melihat foto sang anak, lalu tersenyum
"Maafin papa ya Jie, papa ga bisa jadi papa yang baik buat Jie, bahkan waktu buat Jie aja papa jarang, makasih juga ya nak, udah mau terus bahagia buat papa"
"Jja, mari kita segera selesaikan semua ini, lalu pulang, jemput dan main sama Jie" ucap Renjun menyemangati
Renjun pun kembali bekerja sama dengan berbagai tumpukan kertas dihadapannya, satu persatu tumpukan kertas itu semakin menipis, waktupun semakin sore, Renjun akhirnya pun selesai
"Gila cape banget"
"Ren, renn, tau gaa?" tiba-tiba salah satu teman kerjanya menghampiri dia
"Tau apa yang?"
"Besok tuh CEO perusahaan N.A mau dateng ke kantor kitaaa, please yaa, gua denger-denger katanya CEO nya masih muda, ganteng lagi, tapi sayang katanya cuek banget"
"Terus? gua harus apa klo mereka dateng?"
"Ck, agak salah nih gua ngomong ginian sama lo Ren" Renjun hanya kekeh saja mendengar ucapan Yangyang
"Wkwkwkwk, lo penasaran yang?" Yangyang yang mendengar pertanyaan Renjun, yang awalnya sudah bete kemudian kembali sumringah
"Iya lahhh, siapa yang ga penasaran sama CEO yang selalu diomongin dimana-mana?"
"gua sih"
"Dahlah njir mager ah ngomong sama lo"
"Wkwkwk dah dah, sorry sayangku, yaudab gua siap-siap mau pulang dulu ya, mau jemput Jie di rumah temen soalnya"
"Iya dahh, salamin ke Jie yaaa, kapan-kapan main sama Jie ke rumah"
"Iya Yang siapp" Renjun pun bersiap untuk pulang, karena memang jam kerjanya sudah selesai
Renjun menjalankan mobilnya menuju rumah Jeno untuk menjemput Jisung, sesampainya di rumah Jeno dia pun membawa Jisung yang sedang tertidur di kamar Jeno
"Jen, makasih ya udah mau jaga Jie lagi, maaf repotin gini"
"Santai aja kali Ren, kamu kayak sama siapa aja-" ucap Jeno dijeda
"Oh ya, besok aku ke kantor, kamu bawa Jie ya besok" lanjut Jeno
"Iya aku tau, salah satu investor terbesar perusahaan kita, ceonya mau dateng kan besok"
"Tapi kenapa besok aku harus bawa Jie? emang gapapa? aku takut Jie bakal rewel di kantor, takut ngeganggu temen kerja yang lain" balas Renjun
"Gapapa, nanti Jie titipin ke aku aja, kasian dia kalau ditinggal terus Ren, lagipula besok juga Jie libur sekolah kan? gapapa aman kok, Jie ga akan rewel kalau sama aku"
"Pede berlebihan itu ga baik Jen, tapi kamu kan mau ketemu rekan bisnis kamu, terus nanti kalau karyawan kamu pada tau kita temenan gimana?"
"Pertemuan besok santai kok, bukan formal, jadi ga masalah kalau aku bawa Jie, terus emang kenapa kalau mereka tau? kita juga kan ga ada niat untuk nutupin kalau kita deket"
"Ish yaudah besok aku bawa Jie, tapi kalau Jie rewel atau buat rekan bisnis kamu risih, aku ga peduli ya"
"iya iya little fox, aku janji"
"Yaudah aku pulang dulu, kasian Jie, tidurnya ga nyaman dimobil lama-lama"
"Oke, hati-hati ya Ren"
tbc...
Hallo Han disiniimaaf ya aku udah lama banget ga update, ada berbagai alasan pribadi yang buat aku ga bisa update
kebetulan aku lagi senggang aku update deh, maaf ya untuk banyaknya kekurangan di cerita inibut i hope, kalian semua suka sama ceritanya, makasih buat semuanya yang udah mau nungguin book ini💚
oke see you on the next chapter👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin || 00L+Mark x Renjun
De Todooneshoot, twoshoot, threeshoot 00L+Mark top✔️ Renjun bot✔️ Start from 27 November homophobic? dni. update suka suka