01. Rubah yang malang
kasih tau kalau ada typo atau bla bla bla biar enak nanti pas revisi😭
***
•••••
Fourth telah membersihkan luka pada tubuh tersayat hewan malang itu. Ia menidurkan rubah pada tumpukan kain mori miliknya, luka yang dimiliki rubah tersebut bukanlah luka biasa. Terdapat beberapa tanda kutukan juga sayatan belati tajam.
Ia bersyukur rubah emas masih bisa bertahan hidup hingga ia temukan, Fourth tidak tahu darimana asal usul luka yang dimiliki. Namun yang pasti itu bukanlah ulah hewan buas.
Hujan di malam hari turun begitu deras berhasil membuat sebagian wilayah desa banjir. Fourth terpaksa tetap berdiam diri di dalam rumah sembari menjaga hewan kecil, karena rasa bosan dirinya memilih pergi ke rak penyimpanan. Mengambil sebotol ramuan berwarna hijau muda lalu meminumnya dengan sekali teguk. Rasa hangat mulai menjalar tubuhnya, ramuan yang ia buat bekerja dengan baik.
"Hei, hewan itu terbangun." sosok peri kecil berpakaian lusuh tiba-tiba datang memberitahu.
Lantas Fourth bergegas menuju kamar melihat pemandangan lucu di depannya. Rubah itu merasa terancam mengeluarkan suara menggeram, telinga serta ekornya terangkat tinggi sebagai benteng pertahanan. Bahkan bulunya ikut bercahaya kilau.
Fourth tidak tahu apakah yang ia temukan adalah bangsa lain ataupun bagaimana tetapi jika dipikir-pikir sangatlah cantik. Jika dijual mungkin akan laku dengan harga enam ratus koin emas tetapi konsekuensinya menjadi buronan karena membawa hewan magis aneh memasuki permukiman warga.
"Aku tidak akan berbuat macam-macam, berhentilah memancarkan cahaya atau warga sekitar akan tau," kata Fourth mencoba mendekat. Namun, saat dirinya hampir menyentuh tangan berbulu dengan cakar melukai punggung tangannya.
Lukanya dalam tetapi tidak ada darah yang mengalir dari sana. Fourth tidak heran, hewan magis di depannya telah kehilangan sebagian kekuatan hingga serangannya tidak berarti sama sekali. Diam;diam-diam dirinya berpikir akan menjadikan rubah sialan sebagai objek penelitian barunya.
"Kau tidak terancam, istirahatlah." Fourth berkata dengan santai.
Dia mondar-mandir mencari benda yang bisa menutupi lukanya membiarkan rubah tersebut menatap heran. Mungkin di dalam hatinya pasti terkejut, pertama kali melihat manusia tidak se agresif dulu. Bahkan sampai mengobati luka yang dimiliki.
Akhirnya saat Fourth kembali dia melihat hewan malang sudah tenang, duduk dengan anggun di atas tumpukan kain mori. Baru saja dirinya membersihkan luka lalu ditutup dengan kain basah. Sudut bibir Fourth terangkat, sang berbulu emas ternyata gampang sekali untuk dijinakkan. Cara duduknya bahkan seperti bangsawan mengangkat dahu tinggi membawa tatapan bertemu dengan manusia di depannya.
Fourth pikir dia harus merawatnya beberapa hari barulah menanyai sesuatu jika benar rubah magis tersebut dapat berbicara. Sebelum beranjak tidur di kursi kayu Fourth menyempatkan diri menutup jendela agar udara dingin tidak dapat masuk. Tak lupa juga menutupi tubuh rubah dengan kain yang didapat di pasar tadi pagi, masih baru sekali dan Fourth belum sempat memakainya. Harganya murah hanya tujuh koin perak.
Tiga hari berlalu kehidupan Fourth seperti biasa hanya saja dia perlu menyempatkan diri untuk merawat dan memberi makan rubah miliknya saat ini. Biar saja Fourth mengklaim rubah itu miliknya, dia yang menemukannya jadi hewan itu adalah miliknya.
Dan setiap paginya Fourth harus ke pasar menemui shaman yang ia kenal untuk membeli beberapa bahan ramuannya. Keduanya cukup dekat, Fourth bahkan tidak ragu memberi tau tentang rubah emas yang ia temukan pada shaman tersebut. Akan tetapi dirinya dikhianati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Fox || FourthGemini On Going
FanfictionGenre : BL || Fantasi Pairing : FourthGemini Note : terdapat beberapa bab h+ dan bab cukup pendek. Blurb : Shaman muda itu menemukan rubah emas yang cantik sedang tergeletak dengan luka serta sayatan di tubuh kecilnya di hutan terlarang. **** "S...