Nakala Sunyi Semesta
Setelah tragedi di rel kereta api malam itu Kala di buat heran dengan hal aneh yang terjadi pada nya, kala pikir malam itu dia mati tapi Kala malah tertimpa kesialan yang sangat di luar akal manusia yaitu terbangun di tubuh oran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_____
Kala memejamkan mata nya saat makanan nya berserakan di lantai juga kepala nya yang sudah basah karna es teh yang di tumpahkan ke atas kepala nya, pelaku nya adalah perempuan di depan nya sekarang. Mau kala tunjukan arti sakit yang sesungguh nya heh.
"Gimana? Enak?" Ucap perempuan yang sekarang kala tau nama nya adalah bianca.
Kala diam dengan muka datar nya.
"Kenapa cuma diem aja? Nangis dong kaya biasanya, cewe manja kaya lo bisanya cuma nangis dan godain cowo orang!" Ucap bianca lagi sambil mendorong bahu kala.
Kala tersenyum kecil. "Dorong lagi dong kurang berasa ni." Dengan muka datar nya kala memandang tepat pada mata bianca.
Bianca yang kesal hendak mendorong kala lagi tapi sebelum tangan bianca sampai pada bahu kala tangan bianca sudah lebih dulu di tarik kala, dengan sekali tarikan kala menarik leher bianca lalu kala membanting bianca dengan mudah nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*begini ilustrasi nya ya, author pusing nulis nya gimana.
Brak!
Orang di kantin seketika berhenti makan dan melihat kegaduhan yang terjadi, nyilu sekali pikir mereka.
"BIANCA!" Teriak kedua dayang nya.
Kala menatap datar bianca yang berada di bawah nya— otak kala mulai memikirkan hal menarik yang akan membuat bianca semakin senang. Bakso panas di meja sebelah kala tumpah kan ke badan bianca lalu jus yang terdat di meja juga kala tumpahkan ke wajah bianca.
"Anjing! Orang gila! Panas, mata gue perih!" Teriakan bianca memenuhi seluruh kantin, kedua teman nya heboh membantu bianca berdiri.
Kala tersenyum senang. "Ayo sini maju lawan gue, 3 lawan 1 juga ga takut gue" kata kala sambil bersedekap dada.
"Lo tunggu pembalasan gue— ini semua bakal gue bales! Dasar cewe manja!" Bianca pergi sambil di bantu oleh kedua teman nya, jalan nya saja sudah pincang, mata nya sudah tidak dapat terbuka masi saja berani mengancam.