🌚🌚🌚
.
.
.
.
.
.
.
.
Taehyung diam menatap Hoseok yang berbaring di ranjangnya, tubuh kecil itu bergetar samar kedinginan walau ia telah menyalakan penghangat ruangan dan selimut tebal yang membungkus, berbagai pertanyaan berputar di otaknya, setelah minta izin untuk tidak bekerja secara mendadak dan Taehyung mendapatkan panggilan tiba-tiba dari namja itu.
Hal biasa jika Hoseok menelpon tapi yang membuat Taehyung terkejut sekaligus khawatir ketika Hoseok menelponnya di tengah malam seperti ini, untung saja Taehyung belum terlelap pulas,ia baru saja beberapa menit merebahkan diri setelah menyelesaikan tugas kuliah yang menumpuk.
Jantung nya berdetak kencang melihat ponselnya yang berdering dengan nama Hoseok yang tertera, mendengar suara isakan dari sebrang sana seakan waktu berhenti berputar dalam beberapa datik, tanpa pikir panjang Taehyung berlari keluar untuk menjemput Hoseok,dalam perjalanan sambil mengendarai mobil ia berdoa agar namja itu baik-baik saja, ketika sampai Taehyung mendapati Hoseok dalam keadaan yang menyedihkan, dengan mata' yang bengkak serta bibir yang pucat.
Taehyung menghela nafas, mungkin karena udara malam yang begitu dingin membuat Hoseok jatuh demam,waktu menunjukkan pukul empat pagi, Taehyung memilih menyiapkan bubur hangat untuk Hoseok daripada melanjutkan tidurnya, kepala pusing tidak masalah, apapun Taehyung lakukan untuk Hoseok selama hal itu tidak melenceng.
Mata yang dari semalam tertutup kini bergerak dengan perlahan, berkedip pelan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk melalui celah bulu matanya menusuk retina coklat itu sebelum terbuka sempurna,nafas yang terasa panas dengan mata yang berair sebagai tanda tubuhnya dalam keadaan kurang fit.
Ceklek
Pintu terbuka menarik atensinya, menoleh mendapati Taehyung yang terlihat sedikit terkejut karena ia telah bangun,di kedua tangan nya memegang nampan yang berisi bubur hangat dan obat penurunan panas.
"Kau sudah bangun?"menaruh nampan di atas nakas samping ranjang "bagaimana keadaan mu? merasa lebih baik?"tanya Taehyung lagi,untung Hoseok semalam sempat minum obat sebelum tidur,yah walaupun dengan paksaan nya,dan sekarang mungkin efek obat itu sudah bekerja.
Hoseok hanya bergumam dan mengangguk kecil sebagai jawaban, menduduki dirinya dengan bantuan Taehyung, menghela nafasnya karena merasa tubuhnya benar-benar lemas tanpa tenaga, Hoseok mengutuk dirinya sendiri, bagaimana ia bisa sakit hanya karena angin malam? sungguh menjengkelkan.
"Makanlah bubur ini selagi hangat dan minum obat ini agar kau lekas membaik"Hoseok menerima semangkuk bubur yang Taehyung berikan, perasaan nya tidak enak karena telah merepotkan Taehyung.
"Gumawo dan maaf merepotkan mu"Hoseok menatap Taehyung dengan rasa bersalah karena telah membebani namja itu dengan merawat nya, namun di satu sisi Hoseok juga bersyukur, jika tidak ada Taehyung,ia tidak tahu harus kemana.
"Hey apa yang kau katakan?kau sama seperti siapa saja, tenang saja aku tidak merasa di repotkan sama sekali,lagi pula aku juga senang aku yang menjadi tujuan mu"Taehyung tersenyum dan terkekeh canggung saat Hoseok menatap nya lekat, suasana hening tidak ada yang bersuara, Taehyung menatap Hoseok yang memakan' bubur buatan nya dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish
FantasyPerasaan yang seharusnya tidak tumbuh di antara mereka,rasa yang timbul tanpa di duga,membawa bencana tanpa adanya sebuah persiapan, merusak hubungan mereka bertiga secara perlahan, tangis tawa menjadi satu yang sangat membingungkan, Hoseok tidak ta...