"kamu tadi udah kabarin bubu belom dek?" tanya Jaehyun kepada Jessy yang fokus memperhatikan papahnya mengemudikan mobil.
"udah pah. Kita latihannya disini?" Jaehyun menggangguk menjawab pertanyaan si bontot lalu membelokkan mobilnya ke tanah lapang yang sangat luas. Mobil mereka berhenti di pinggir lapangan tersebut.
"papah mau tanya, kenapa Jessy mau belajar mobil?" tanya Jaehyun setelah menarik rem tangan lalu menoleh ke arah samping. "jawab yang sebenar-benarnya." ucapnya tegas
Jessy menghela nafas, menatap lurus ke depannya, "Adek mau belajar mobil karena adek pengen jadi pembalap, Pah. Jessy tau papa sama bubu pasti gak bakal bolehin, makanya Jessy kubur cita-cita itu dari dulu. Tapi makin dikubur makin besar rasa kepengennya pah.."
Jessy menghadap ke Papanya lalu mengepalkan tanggannya memohon. "papah izinin Jessy plisss.. Jessy mau kok ditemenin papa sama bubu ataupun kakak sma abang setiap kali latihannya." ucap dengan muka yang bersungguh-sungguh.
Jaehyun menatap anaknya sejenak lalu menggangguk, "yaudah boleh, tapi papah gak janji kalo bubu bolehin atau engga ya. Nanti papah bantu coba bujuk bubu.." tangannya terulur mengusap kepala si cantik.
"SERIUS PA?!" muka Jessy sangat sumringah lalu menubrukan badannya memeluk badan papahnya.
"tapi inget ya, harus serius dan hati-hati." ucap Jaehyun mengusap kepala Jessy yang menggangguk.
"kak, adek lu aja udah punya cita-cita. Lu ada kak?" tanya Jendra ke arah Mar.
Mar menatap muka Jendra dengan alis terangkat sebelah, "punya lah, cita-cita gua mah mulia."
"apaan?" tanya Jendra.
"yang jelas kaga balapan liar kek lu." ucap Mar menunjuk muka Jendra yang melotot dengan ucapan kakaknya, lalu dia menoleh ke arah papahnya.
"kenapa?" Jaehyun melepaskan pelukan bersama Jessy, Mar yang menyadari omongannya oun ikut menatap papahnya.
"papah gak kaget si Jendra balapan liar, papah juga tau kalo kakak juga jadi joki drifting bengkel Metropolitan kan." ucap Jaehyun lalu memasang muka datarnya.
"HA?" Jessy langsung berbalik menatap kakak-kakaknya dibelakang, "Kok kalian gak ngajarin dedekk?!!" ucapnya.
"heh.. stttt diem." ucap Mar.
"gak ada pebelaan ni?" tanya Jaehyun menatap putranya satu-satu.
"anu pah.. Jendra cuma iseng kok." ucap Jendra menatap papahnya takut.
"kalo ketangkep polisi gak iseng Jen." Jaehyun menatap Jendra yang menundukkan kepalanya.
"iya pa maaf.." tangan Jaehyun mengusap rambut Jendra.
"kakak?" panggil Jaehyun.
"emm awalnya kakak udah nolak pa. Tapi mereka terus terusan bujuk kakak, karena kakak juga suka drifting ya kakak ambil aja sebagai penyaluran hobi." ucap Mar.
"kakak hobi drifting?" pertanyaan Jaehyun dijawab anggukan oleh Mar.
Jaehyun menghadapkan badannya ke depan lalu menghela nafasnya, memejamkan mata sejenak.
"jadi kalian bertiga doyan ngebut- ngebut?" tanya Jaehyun.
"iya pah." ucap ketiga anaknya kompak.
"pake seatbelt kalian." Jaehyun memakai seatbeltnya dan diikuti ketiga anaknya.
Jaehyun menurunkan rem tangannya lalu dia mulai melajukan mobilnya pelan lalu bertambah cepat, ketika sampai diujung lapangan dia belokkan setirnya kekanan. Mobil yang mereka naiki memutar-mutar, Jaehyun membawa mobil dengan menunjukkan skill freestyle drift yang dia miliki kepada anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
D'Kost - Jaeyong [End]
Teen FictionNiat Taeyong ke kota buat nyari kerja musnah sudah ketika dirinya sampai kost, mendapati seorang bayi yang terlantar dan menangis kencang ditengah para kumpulan lelaki yang sedang mabuk melingkar. "hey baby, jangan nangis, i'm here.. cup cup." - Tae...