..
..
🍁
..
.."Kamu tau malesub?"
Mendengar pertanyaan dari Olivia, Erion mengernyit heran. Awalnya Olivia berfikir bahwa Erion tidak faham maksud Olivia.
"Oh sepertinya kamu tidak tau"
"Aku tau, memangnya kenapa?" Pernyataan dari Erion membuat Olivia tersenyum kecil.
"Jadilah malesubku, ini bukan penawaran tapi hal yang harus kamu setujui."
Olivia awalnya takut kalau Erion akan menolak, namun jika di pikir kembali tidak ada yang berani menolak Olivia sejauh ini. Olivia menatap Erion dengan tatapan dingin.
"Baiklah aku setuju, setidaknya aku harus mencoba hal baru sebelum aku mati" Erion tersenyum, membuat Olivia bernafas lega. Sudah ia bilang kan? Tidak ada yang berani menolaknya sejauh ini.
"Jadi? Aku harus memanggilmu apa? Olivia? Tuan? Atau... mommy?" Erion terkikik geli.
"Menjijikkan, panggil aku nona. Orang-orang di sini memanggilku seperti itu"
Sebelum Erion sempat menjawab, terdengar ketukan pintu. Saat di buka ternyata itu adalah bibi ran, yang akan menunjukkan kamar milik Erion. Erion mengikuti bibi ran dari belakang, meninggalkan Olivia di kamarnya.
"Kamu beruntung tidak di jual oleh nona, biasanya ia tidak akan seperti itu" ucap bibi ran tiba-tiba
"Memangnya dia seperti apa?" Tanya Erion
"Dia....kejam kalau kata orang haha, namun sebenarnya tidak juga. Ia adalah gadis yang cantik dan manis namun ia juga sedikit susah di atur, ia bekerja di kegelapan, kami bawahannya pun sama."
"Jadi? Apa saja pekerjaannya?" Sepertinya Erion sudah tertarik sekarang.
"Besok pak Sam akan menjelaskan kepadamu" pungkas bibi ran sembari membuka pintu kamar milik Erion
" Ini kamarmu, oh iya dan jangan pernah mencoba untuk kabur" ungkap akhir bibi ran sebelum pergi meninggalkan Erion.
"Lagipula siapa juga yang ingin kabur jika bayaranku saja banyak begitu" ucap Erion sembari menutup pintu kamarnya
~~''•🍁•''~~
besok harinya di pagi hari yang cerah, Erion sudah di bangunkan oleh pak Sam dan dibawa ke arah ruangan pengajaran. Dimana setiap ada pengawal baru akan selalu di bawa kesana untuk pemberitahuan informasi tentang pekerjaan apa saja yang akan di lakukan.
Setelah itu Erion akan dibawa ke beberapa ruangan pelatihan fisik dan kecepatan. Erion melakukan tes menembak, melepaskan ikatan kaki dan tangan di dalam kolam renang, lari, dan beberapa tes lainnya. Dan pada sore hari Erion di beri waktu untuk istirahat sampai malam seperti pengawal lainnya. Dan latihan akan dilakukan setiap hari.
"Brengsek aku lelah sekali, kalian semua berlatih seperti ini setiap hari?? Dan ini.... seperti makanan kambing" ucap Erion sembari menatap makan malam di meja yang dipenuhi sayuran
"Jangan terlalu kencang bodoh, koki di sini sudah memperkirakan gizi dan lainnya. Makan saja makanan mu" ucap ace, pengawal pribadi tansy Annora kakak dari Olivia Annora.
"Kamu sudah berapa lama bekerja di sini?" Pertanyaan Erion membuat ace berfikir sejenak.
"Sudah lama, ibuku bekerja sebagai koki di sini dahulu, dan aku ikut bekerja juga di sini awalnya membantu ibuku namun lama-kelamaan aku ikut mendaftar menjadi bodyguard dan di utus menjadi pengawal pribadi nona tansy" ace berujar sembari memakan makanannya.
"Sebelumnya ada yang pernah melarikan diri?" Sungguh Erion sangat penasaran dengan rumah ini
"Belum, karena seleksi sangat ketat hingga ada 10 tahap seleksi agar bisa lolos. Lagipula tak ada yang berani melarikan diri, kami disini keluar dari rumah hanya ketika ada tugas saja. Hanya kamu yang beruntung bisa langsung di terima, kamu harus bersyukur bung! Baiklah aku sudah selesai, aku pergi dulu" ucap ace sebelum pergi meninggalkan Erion yang masih memikirkan tentang semua ini.
"Wahh aku masuk kedalam rumah yang menarik" Erion terkikik lalu pergi dari sana untuk kembali ke kamar.
Setibanya di kamar, erion berencana langsung mandi karena tubuhnya yang terasa sangat lengket. Ia menatap ke arah jam dinding, yang ternyata sudah jam 11 malam.
Saat ingin pergi ke kamar mandi, Erion mendengar pintu kamarnya di buka dan terlihat Olivia yang berdiri di ambang pintu.
"Lain kali ketuk pintu terlebih dahulu nona" ucap Erion
"Untuk apa? Ini rumahku" Olivia masuk kedalam kamar erion sembari menutup pintu kamar.
"Jadi apa saja yang sudah diajarkan pak Sam kepadamu?" Olivia berjalan ke arah sofa.
"Banyak, aku lelah" Erion berjalan kearah Olivia dan memeluknya, sejujurnya Olivia kaget dengan perlakuan Erion namun apa salahnya kan seorang malesub ingin memeluk femdomnya sendiri??
"Pak Sam bilang kecepatanmu bagus, namun fisikmu dibawah standar" Olivia terkikik geli mengingat perkataan pak Sam.
"Aku seperti akan berperang saja" Erion mengeratkan pelukannya kepada Olivia.
"Kamu beruntung langsung ku terima, mandi sana! Badanmu bau!" Olivia mendorong Erion untuk menyuruhnya mandi dan langsung dilakukan oleh Erion.
...
..
.
🍁
.
..
...Keesokan harinya, tepat pukul 5 sore Olivia pergi ke rumah mewah milik seorang pengusaha yang menjalin kerjasama dengannya, Olivia pergi bersama dengan pak Sam, Erion dan 2 bodyguardnya. Ia mendatangi rumah itu, terlihat seorang lelaki dewasa yang sedang duduk di ruang tamu.
"Hallo nona Olivia, senang bertemu denganmu" sapa lelaki dewasa itu.
"Tidak usah basa-basi brengsek" Olivia segera menghantam lelaki itu dan memukulinya, disaksikan oleh para pengawal dan Erion yang mendelik tak percaya.
Olivia menarik rambut lelaki itu ke belakang, dengan tatapan marah serta satu tangan yang memegang pisau ia arahkan ke arah lelaki dewasa itu.
"Bajingan sialan, aku tak masalah jika kau melakukan penggelapan dana selama ini, namun kau menjual dataku kepada pihak lawan!! Dasar bangsat!" Olivia melepaskan genggamannya pada lelaki itu dan segera menusuknya menggunakan pisau yang tadi ia bawa, ia tusuk dengan marah tepat di jantungnya.
"Brengsek!! Brengsek!! Sialann!!" Kemarahan terus meluap, Olivia terus menusuk lelaki itu bahkan ketika lelaki itu sudah mati dan tubuh Olivia penuh dengan darah, ia tak berhenti. Para bodyguard tak menghentikan kegiatan yang Olivia lakukan, tak ada yang berani.
Setelah puas olivia memberikan pisau yang bersimbah darah kepada pak Sam, dan segera pergi ke arah mobil miliknya.
"Kalian bersihkan ini semua, aku akan menunggu di mobil. Jangan sampai ada jejak sedikitpun ATAU KU BUNUH KALIAN SEMUA!!" teriakan akhir dari perkataan Olivia cukup untuk membuat Erion bergidik ngeri dan kaget, sedangkan yang lain sudah biasa akan hal itu.
"Itulah sifat asli nona Olivia" pak Sam tersenyum melihat reaksi Erion yang membeku, ia paham dengan perasaan Erion.
"Aku salah tentang nona" batin Erion sembari membersihkan kekacauan yang sudah Olivia lakukan.
>>>>

KAMU SEDANG MEMBACA
Marijuana
Novela Juvenilmarijuana adalah nama lain dari ganja, tanaman yang memiliki efek candu bagi penggunanya. sama halnya seperti Erion Ryder yang selalu menjadi candu untuk Olivia Annora. #GXB!! #🔞 yang ga suka ga usah baca!!