1

432 34 0
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****

Padahal baru kemarin rasanya Aku masih bisa menggenggam tangan kedua orangtuaku, masih bisa merasakan hangatnya pelukan mereka tapi semua itu tak bisa ku rasakan lagi sekarang Ayah dan Ibu sudah pergi ke surga meninggalkan aku sendirian di sini.

Hari ini, tepat pada hari ulang tahunku Tuhan sudah memanggil kedua orangtuaku, Ayah dan Ibu menjadi korban kecelakaan beruntun, disini sembari memegang abu terakhir mereka, air mata bahkan masih membasahi pipiku, Aku sendirian di kota besar ini, aku harus bagaimana kedepannya kepalaku pusing memikirkannya.

Sudah satu jam aku berdiri di pinggir sungai Han sembari menatap jauh ke depan memikirkan hari-hari ku kedepannya yang pastinya terasa sunyi tanpa orangtuaku.

Padahal besok hari pertama masuk sekolah setelah liburan akhir semester, kini Aku sudah berada di tingkat akhir masa sekolah.

Akhirnya Aku memutuskan untung pulang setelah matahari yang tadinya bersinar terang sedikit demi sedikit mulai menghilang.

Disini, Aku berdiri di depan rumah kecil ini, rumah yang selama ini melindungi kami dari paparan matahari, melindungi kami dari tangisan sang langit, biasanya ketika Aku pulang akan ada sesosok wanita cantik yang menyambut ku, tapi sekarang rumah itu kelihatan suram, sepertinya ia tau kalau penghuni yang dia lindungi sudah pergi.

Memasuki rumah lalu meletakan abu Ayah dan Ibu di atas meja di samping dapur Aku lalu memutuskan untuk segera tidur, sepertinya besok hari yang panjang.

Selamat tidur Jaeyun.

_______

Pagi ini, matahari bersinar dengan sangat terang seakan mencoba untuk menghangatkan hati seluruh orang, tapi tidak dengan seorang pemuda yang terlihat terburu-buru mengejar bis yang hampir berangkat itu, setelah berhasil menaiki bus tersebut Pemuda tersebut memilih duduk di bagian paling belakang, bis ternyata kosong, tapi bukan hal itu yang penting, sekarang yang terpenting adalah Dia harus segera sampai ke sekolah kalau tidak dia akan di beri hukuman karna terlambat.

Dia Sim Jaeyun, pemuda yang baru saja pulih dari luka ah atau masih belum, kemarin dia memang sedang bersedih namun sialnya dia lupa menyalakan alarm pagi ini alhasil dia hampir ketinggalan bus bahkan dia melupakan sarapan.

Sebenarnya bisa saja Jaeyun hari ini meliburkan dirinya namun Ia merasa lebih baik ke sekolah, terlalu lama di dalam rumah itu mengingatkan dia kepada banyak kenangan tentang orangtuanya.

Sim Jaeyun pemuda bertubuh pendek dengan wajah tampan namun sedikit cantik ini adalah anak tunggal di keluarganya, bahkan di kota besar ini dia tidak punya sanak saudara, dia pemuda menggemaskan dengan tatapan layaknya anak anjing yang tak di beri makan, pemuda pendiam yang bahkan tak punya teman di sekolah padahal di sudah 2 tahun di situ.

Kembali kepada realita sekarang, sesampainya bus di halte Jaeyun masih harus berlari ke arah sekolahnya, sesampainya di depan gerbang ternyata gerbang itu sudah tertutup dengan rapat, Jaeyun mencoba memanggil penjaga gerbang, setelah beberapa kali memohon untuk masuk akhirnya penjaga gerbang itu luluh juga dan membuka gerbang untuk Jaeyun masuk setelah itu Jaeyun dengan senang mengucapkan terimakasih.

Strawberry And Cigarettes || Sungjake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang