****
Bingung, satu kata yang menggambarkan keadaan Jaeyun sekarang, dirinya baru saja membuka pintu rumahnya bersiap menuju ke sekolah tentunya.
Namun belum sempat menutup pintu, dirinya mendapati kehadiran seseorang yang Jaeyun tak sangka kehadirannya.
"Sunghoon?"
Jaeyun kemudian dengan cepat menutup pintu dan berlari ke arah Sunghoon.
"Sunghoon kenapa kemari?"
"Kenapa bertanya? Aku kemari tentu saja untuk menjemput pacarku"
"Aku bukan pacarmu!" Sungut Jaeyun
"Yasudah calon pacar, ayo naik"Jaeyun diam memandang kendaraan yang Sunghoon bawa itu sebuah motor dengan ukuran terbilang besar, seperti motor pembalap yang Jaeyun tonton di televisi, Jaeyun tidak yakin bisa menaiki motor itu.
"Tidak mau" Jaeyun menggelengkan kepalanya.
"Kenapa cantik?"
"Sangat besar, takut jatuh" cicit JaeyunSunghoon tertawa kencang, aduh kenapa pria mungil didepannya ini sangat lucu, Sunghoon jadi tidak sabar menjadikannya sebagai kekasih.
"Tidak akan jatuh percaya padaku oke?" Ucap Sunghoon menyakinkan, "Ayo naik"
Sunghoon mengulurkan tangannya agar Jaeyun bisa memeganginya dan segera naik ke motor, setelah dirasa Jaeyun sudah nyaman Sunghoon kemudian kembali berbicara.
"Ah, Jaeyun maafkan aku, Aku lupa membawa dua helm, tidak apa kan?"
"Iya tidak apa-apa, ayo cepat berangkat nanti telat"
Tanpa banyak kata Sunghoon kemudian menarik kedua tangan Jaeyun untuk memeluk pinggangnya, dapat ia rasa Jaeyun begitu kaget akan perlakuannya, Sunghoon tersenyum tipis dan mulai melajukan motornya.
Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit dari rumah Jaeyun akhirnya keduanya sudah tiba di sekolah, kehadiran keduanya tentunya menjadi pusat perhatian siswa lain, Sunghoon si cowo terkenal membonceng seorang siswa tidak terkenal di motor kesayangannya, yang bahkan jarang Sunghoon gunakan ke sekolah karena pria tampan itu lebih memilih menaiki mobil mewahnya.
Setelah Sunghoon memarkirkan motornya, Jaeyun kemudian buru-buru untuk turun, setelahnya Jaeyun mengucapkan terimakasih dan berniat segera pergi, jujur tatapan anak-anak disini membuatnya tidak nyaman.
"Sunghoon terimakasih, Aku kelas duluan ya"
"Tunggu dulu" Sunghoon kemudian turun dari motornya dan berdiri berhadapan dengan Jaeyun. "Setelah pulang sekolah temani aku ke suatu tempat" ucap Sunghoon
"Kemana?"
"Rahasia" Jaeyun mendelik akan jawaban dari Sunghoon, sedangkan Sunghoon sendiri tergelak akan kelakuan Jaeyun tanpa sadar tangannya terangkat mengusap lembut rambut Jaeyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry And Cigarettes || Sungjake
Short StoryPahit manisnya kisah kita seperti Stroberi dan Rokok