Selamat Membaca...
William berjalan kearah sebaliknya setelah mengantar sang tunangan kembali kekamar. Ia menatap pelayan pribadi milik Rose, "Tolong jaga Rosetta. Jika terjadi sesuatu tolong kabarkan ke istana secepatnya, kau mengerti?" Ujar William.
Julie mengangguk, ia membungkuk hormat kepada lelaki penguasa negeri itu. "Hormat saya yang mulia, saya akan menjaga nona Rosetta."
Selepas mendapatkan jawaban yang ia inginkan, William berjalan berlalu meninggalkan kamar Rose. Lelaki tampan itu berjalan gagah tanpa menghiraukan pelayan lain yang membungkuk hormat kepadanya.
"Terrence, cari tahu kejadian sebenarnya di acara perkumpulan itu."
Lelaki yang berada dibelakang William mengangguk cepat. Terrence De Carllo merupakan tangan kanan sang raja sekaligus temannya semasa di akademi militer kerajaan.
"Baik, yang mulia." Jawabnya.
"Memangnya apa yang terjadi dengan lady Beatrice, Will?"
Pertanyaan itu datang dari lelaki lain yang berdiri disebelah Terrence. Mendenger kalimat yang diucapkan tidak sopan kepada Rajanya, Terrence memukul kepala lelaki berambut coklat itu.
"Miguel, sudah kubilang untuk berbicara yang sopan kepada Yang Mulia." Peringat Terrence kesal, ia sudah sering memperingati Miguel untuk bersikap sopan.
Lelaki bernama Miguel itu mengangkat bahunya acuh. "Ei, kita tidak sedang tugas tahu! Tidak ada tuntutan untuk bersikap sopan kepada Wiliiam!" Sungutnya kesal.
"Tetap saja—"
"Sudahlah, lagipula apa yang dikatakan Miguel memang benar." Sahut William. Jujur saja ia sudah pusing dengan permintaan Rosetta yang tiba-tiba, sekarang ia harus menghadapi tingkah Tarrence dan Miguel yang seperti anjing dan kucing.
Miguel tersenyum senang, "Ah, aku sangat tersanjung!" Lagi, kepala Miguel menjadi sasaran kekesalan Tarrence. "HEI!" Teriaknya.
William memutar matanya malas, inilah yang terjadi jika keduanya bersama. Harusnya ia membawa Edmund, agar memisahkan kedua orang itu.
"Pertanyaanku tadi belum kau jawab tahu!" Sungut Miguel, ia merasa diacuhkan oleh William.
Ketiganya sudah ada didepan Mojor, Tangan Miguel dengan sigap membukakan pintu agar William masuk dengan mudah. Pintu ditutup setelah William masuk kedalamnya, Terrence sendiri sudah masuk melalui pintu Mojor disisi lainnya.
"Akan aku ceritakan di istana." Sahut William, tepat setelah mengatakan hal itu Mojor berlalu meninggalkan Miguel bersama ksatria lain.
"Sialan, harusnya aku menjadi asisten saja bukan ksatria pendaping Raja!" Kesalnya, namun lelaki itu tetap menaiki kuda dan berlalu dengan cepat mengejar Mojor yang melaju didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen - WinRosé
FanfictionBagaimana rasanya bangun dalam tubuh orang lain? Itulah yang Rose rasakan, ia terbangun dengan tubuh karakter antagonis yang ia kasihani kematiannya. The Queen - Start