Tonkatsu

633 83 9
                                    

Pertunjukkan dimulai dengan meriah, masing-masing estrakulikuler benar-benar bekerja keras untuk pertunjukkan mereka.

Berbanding terbalik dengan para penonton yang begitu semangat, Jaeyun malah terlihat bosan dengan hal yang sedang ditonton nya.

Menarik, tapi membosankan.

Melihat Jaeyun yang terlihat bosan, Minjeong disebelahnya ikut menumpu pipi nya di lengan, "bosen kan?" Tanya Minjeong.

Jaeyun menatap Minjeong, tampaknya perempuan ini juga sama dengannya, Ia menjawab dengan anggukan kepala.

"Kayaknya lo cocok masuk eskul matematika bareng gue deh" ucap Minjeong tiba-tiba.

Jaeyun tertawa pelan mendengar hal itu, "emang muka gue muka orang yang suka sama matematika?" Tanya Jaeyun.

Minjeong menggelengkan kepalanya lalu kembali menghadap ke depan lapangan, "muka lo gak asing, karena lo murid baru di sekolah dan tempat yang gue kunjungi cuman rumah, sekolah, dan lomba matematika jadi gue rasa lo pernah ikutan lomba"

Mendengar hal tersebut Jaeyun mematung, "ah lo salah sangka kali, gue gak suka matematika kok" jawabnya dengan hati-hati takut membuat Minjeong semakin curiga.

Berbeda dari apa yang dipikirkannya, Minjeong malah menganggukan kepalanya membuat Jaeyun bisa bernafas lega.

Namun kalimat selanjutnya yang dikatakan Minjeong malah membuat Jaeyun semakin tercekat.

"Pak Lee itu guru matematika loh, dia yang selalu ngajarin anak olimpiade. Wali kelas lo kan?"


"Jae? Jaeyun? Hey?"
"Eh, apa? Kenapa?"

Heeseung tersenyum lembut, telapak tangannya menyentuh kepala Jaeyun, "justru lo yang kenapa? melamun terus sampai gue ajak ngobrol gak di jawab"

Merasa tangan Heeseung mulai mengelus kepala Jaeyun, Ia jadi salah tingkah sendiri.

"E-eh gak kenapa-napa, tadi gue lagi mikir mau makan apa hehehe"

Heeseung mengangkat alisnya, isi otak Jaeyun sangat random pikirnya, "kebetulan di dekat sekolah kita ada yang jual tonkatsu enak banget, mau?" tawar Heeseung

Jaeyun terkejut, dia kan hanya alibi saat mengatakan bahwa ia sedang memikirkan makanan. Lalu jika sudah diajak begini bagaimana bisa menolak

Tapi tidak ada salahnya sih jika pergi, toh ini kesempatan bagus bagi dia untuk makan bersama dengan crush nya itu.

Ya meskipun hanya dengan makan bersama sekali tidak akan membuat Heeseung langsung lupa dengan Katarina.

"boleh" final Jaeyun sebelum akhirnya dia diajak Heeseung naik motornya.

Motor milik Heeseung keluar dari area sekolah, Jaeyun dapat melihat bagaimana Heeseung dengan ramah menyapa satpam sekolah mereka, terlalu ramah membuat Jaeyun terpana.

Motor dibawa Heeseung dengan pelan padahal Jaeyun yakin bahwa motor segede ini biasanya dipakai untuk mengebut di jalanan.

Lagian kenapa harus pakai motor tinggi jika tidak ingin mengebut dijalan, mending memakai motor sc**py atau b**t yang jika melewati polisi tidur dengan kencang maka bagian bawah motor tersebut akan tergores

Tetapi semua terjawab ketika Heeseung tak lama berbelok ke sebuah kedai makan yang Jaeyun yakini menjual tonkatsu seperti yang Heeseung bilang

Belum masuk saja aroma dari tonkatsu yang sudah matang itu terasa di indra penciuman Jaeyun, sangat harum membuat Jaeyun langsung jadi beneran lapar.

Kedai tonkatsu nya terlihat sangat sederhana dari depan, banyak jendela yang membuat bangunan ini terasa tua tapi juga terlihat sangat nyaman

Pintu depan dari kedai tersebut didorong oleh Heeseung menimbulkan suara lonceng yang sengaja dipasang di tengah pintu untuk penanda kepada pemilik toko bawah ada pelanggan yang masuk

"Selamat datang!"

Suara semangat dari beberapa pelayan menyambut mereka berdua.

Jaeyun tersenyum melihat bagaimana dekorasi dalam tempat makan ini, terlihat sangat sederhana, rapi, dan mengaitkan sedikit tema berunsur alam, Jaeyun suka tempat ini.

"Permisi, selamat datang di kedai tonkatsu selection dimana kita membuat tonkatsu dengan daging yang sudah di seleksi dengan seksama" salah satu pelayan mengunjungi meja mereka, "Ini menu nya, silahkan dilihat-lihat, jika sudah ingin memesan silahkan panggil kami disana ya" pelayan itu menunjuk tempat sebelah meja kasir tempat pelayan tadi menyambut mereka.

Jaeyun lagi-lagi tersenyum, Ia suka dengan bagaimana ramahnya pelayan di toko ini, "pelayannya ramah banget ya, jadi enak lihatnya" ucap Jaeyun membuka pembicaraan setelah pelayan tadi pergi

Heeseung yang tadinya sibuk membolak-balikkan buku menu ikut menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan opini Jaeyun, "iya, makanya gue sering makan disini" jawab Heeseung 

Tidak lagi tersenyum, Jaeyun malah terpikirkan dengan wanita bernama Katarina setelah Heeseung bilang bahwa Ia sering makan disini, "bareng Katarina ya?" Jaeyun sebenarnya tidak ingin bertanya lebih dalam tapi entah kenapa mulutnya malah terbuka sendiri

Yang diberi pertanyaan tidak langsung menjawab, Ia menatap Jaeyun sebelum akhirnya menjawab pertanyaan tadi dengan anggukan, "Iya, sering sama dia juga, soalnya dia suka tonkatsu" lanjutnya.

Ah, seharusnya Jaeyun benar-benar tidak bertanya, jawaban itu membuat mood Jaeyun berubah dengan begitu cepat. Ia juga menyukai tonkatsu.

Jaeyun menjadi semakin penasaran dengan wanita bernama Katarina atau yang Sunoo bilang panggil saja Karina, wanita seperti apa yang akan berdiri sejajar di samping Heeseung, wanita seperti apa yang membuat Heeseung bahagia di lapangan sekolah tadi?

Jika Katarina yang mereka sebut ini benar-benar sempurna, apakah masih ada kesempatan untuk Jaeyun?











☆author note :
fyi ; tonkatsu itu non-halal ya, kalau yang halal itu namanya chicken katsu :D

14 Februari 2024
(Happy Valentine's day!<33)

You Belong With Me (Heejake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang